Pengamat Militer & Intelijen: Calon Panglima TNI Harus Disegani Dunia Internasional

Calon Panglima TNI merupakan sosok yang memiliki dampak penangkalan bagi petinggi militer internasional. Orang yang akan menduduki jabatan nomor satu di lingkungan TNI harus disegani dunia internasional.

Demikian dikatakan pengamat militer dan intelijen Susaningtyas Nefo Handayani Kertopati terkait pergantian Panglima TNI.

Kata perempuan yang biasa dipanggil Nuning ini, Panglima TNI ke depan harus dilihat usia dan prestasi kerja. “Masa jabatan Panglima TNI minimal 2 tahun ke depan untuk menjaga proses regenerasi. Jika tidak diperhatikan, maka pengalaman menunjukkan beberapa perwira yang cemerlang tidak sempat menjabat karena terhalang seniornya yang belum pensiun,” papar Nuning.

Nuning mengatakan, jabatan sestrategis Panglima TNI tidak harus menunggu usia pensiun. Apalagi jika dipertimbangkan prestasi kerja selama dinas.

“Ukuran prestasi kerja yang memang belum standar menyebabkan banyak spekulasi yang hanya berdasarkan rekam jejak pengalaman dinas,” ungkapnya.

Kata Nuning, Panglima TNI ke depan harus dipertimbangkan kebutuhan organisasi TNI dalam waktu ke depan sebagai bagian modernisasi Alutsista. “Dibutuhkan kemampuan manajemen tempur dan diplomasi militer yang handal,” pungkasnya.

Selain itu, ia mengatakan, jabatan Panglima TNI dapat dijabat oleh Pati aktif yang sedang atau pernah menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan. Artinya Kasad, Kasal dan Kasau memiliki peluang yang sama untuk menjabat Panglima TNI.

“Meski harus bergantian namun pada kenyataannya Presiden yang menentukan siapa yang akan menjabat. Hak prerogatif presiden tersebut memang tidak dapat diintervensi oleh siapapun,” pungkasnya.