Media Inggris Sebut Anies Saingan Jokowi, Pengamat: Indikasi Jokowi Maju di Periode 3

Media Inggris menyebut Anies Baswedan menjadi rival baru Presiden Jokowi bisa menjadi indikasi mantan Wali Kota Solo itu maju pada periode 3 di Pilpres 2024.

“Kalau saya analisa, Media Inggris The Economist menyebut Anies pesaing Jokowi menjadi isyarat mantan Wali Kota Solo ini maju di periode 3 pilpres 2024,” kata pengamat politik dan sosial Muhammad Yunus Hanis kepada suaranasional, Senin (7/6/2020).

Menurut Yunus, peraturan saat ini, jabatan presiden hanya dua periode namun DPR dikuasai penguasa. “Bisa saja ada lobi politik mengubah undang-undang menambah jabatan presiden. Terlebih melihat kekuatan politik, yang bisa melawan Anies hanya Jokowi,” papar Yunus.

Kata alumni pascasarjana sosiologi UGM ini, Jokowi masih memiliki popularitas dan elektabilitas yang sangat tinggi. “Walaupun tiap hari dikritik di media sosial, popularitas dan elektabilitas Jokowi masih sangat tinggi,” jelasnya.

Menurut Yunus, media asing The Economist yang menyebut Anies rival Jokowi karena mempunyai data dan analisa bahwa keduanya sedang bersaing. “Media asing dalam menyajikan berita berdasarkan data dan analisa yang sangat bagus,” papar Yunus.

Kata Yunus, jika Pilpres 2024 PDIP dan Gerindra dengan mengusung pasangan Prabowo-Puan akan kalah telak melawan Anies. “Relawan Jokowi belum tentu memilih Prabowo-Puan. Hanya basis-basis PDIP yang menjadi memilih Prabowo-Puan,” jelas Yunus.

Media internasional yang berbasis di London, Inggris, The Economist menyebut Gubernur Anies Baswedan adalah rival baru bagi Presiden Joko Widodo atau Jokowi.

Dalam artikel berjudul “Indonesia’s president has a new rival” yang terbit di economist.com, Sabtu (6/6/2020), surat kabar itu berpendapat Anies memanfaatkan pandemi virus corona Covid-19 untuk keuntungannya.

The Economist menjelaskan persaingan Jokowi dan Anies mulai muncul ketika sang gubernur selama berminggu-minggu sejak 2 Maret mendesak pemerintah pusat untuk bertindak menanggapi Covid-19.