Komunis Bergerak tanpa Bentuk dan Licik

Setelah ada pelarangan PKI pasca peristiwa 65, Komunis bergerak tanpa bentuk dan sangat licik dengan melakukan doktrinisasi kepada generasi muda dan masyarakat dengan memutarbalikkan fakta peristiwa G30 S/PKI.

“Komunis tahu masih dilarang secara UU, mereka tidak menampakkan diri secara organisasi apalagi mengakui eksistensinya,” kata pemerhati politik dan sosial Agus Maksum kepada suaranasional, Sabtu (6/6/2020).

Alumni Institut Teknologi Surabaya (ITS) memberikan fakta kelicikan PKI seperti pemberontakan PKI 1948 di Madiun padahal Indonesia habis merdeka. “Pada 1965 mereka memanfaatkan Cakrabirawa untuk berkelit,” ungkapnya.

Menurut Agus Maksum, kelicikan komunis juga dapat dilihat mantan anggota PKI berhasil melangkah mendapatkan pengakuan legal dari negara untuk memposiskan diri sebagai korban.

“Selain itu mantan anggota PKI berhasil membuat opini dan wacana yang akhirnya mereka memposiskan TNI AD/ Soeharto dan NU/ Banser sebagai pelaku peristiwa 1965,” ujar Agus Maksum.

Kata Agus Maksum, kelicikan ini dapat ditelusiri bahwa sejarah tentang PKI sudah tidak diajarkan di sekolah sehingga pemahaman generasi milenial sudah ada yang kacau dan berhasi.

“Mantan anggota PKI dan simpatisannya berhasil meracuni generrasi milenial dengan sejarah versi meereka. Sempat viral anak SMA dalam sebuah wawancara sangat menyakini bahwa PKI adalah korban fitnah,” pungkasnya.