Diperkirakan Prabowo Ketum Seumur Hidup, tak Ada Demokratisasi di Gerindra

Partai Gerindra tidak ada demokratisasi karena diperkirakan Prabowo Subianto menjadi ketua umum (ketum) seumur hidup.

“Kalau melihat gejalanya tidak ada demokratisasi di Gerindra. Prabowo diperkirakan menjadi Ketum seumur hidup,” kata pengamat politik Achsin Ibnu Maksum kepada suaranasional, Sabtu (6/5/2020).

Kata Achsin, internal Gerindra tidak ada demokratisasi sangat sulit menjalankan demokrasi ketika berkuasa. “Dari internal sendiri tidak ada demokrasi bagaimana ketika berkuasa,” paparnya.

Menurut Achsin, publik bisa melihat partai politik yang ketua umumnya tidak pernah diganti dan saat ini menjadi penguasa. “Ketika berkuasa, semua dibungkam dengan legitimasi undang-undang, ada kriminalisasi lawan politik,” jelas Achsin.

Baca juga:  Aktivis Malari 1974: Semua Aktivis dan Mantan Panglima TNI Ikut Demo 2 Desember 2016

Sebanyak 34 DPD Partai Gerindra mengungkapkan keinginan agar Prabowo Subianto kembali menjadi ketua umum, dalam rapat pimpinan nasional (Rapimnas). Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad juga mengklaim bahwa Menteri Pertahanan itu siap mengemban posisi tersebut.

“Pak Prabowo menerima sebagai sesuatu yang dianggap perintah partai,” ujar Dasco kepada wartawan, Jumat (5/6).

Prabowo dinilai sebagai sosok yang masih diperlukan untuk memimpin partai berlambang garuda itu. Apalagi jasanya terhadap Partai Gerindra terbukti dalam pemilihan umum (Pemilu) sebelumnya.

“Gerindra masih butuh perekat, masih butuh figur yang dapat jadi pengayom dan masih butuh figur pejuang yang memimpin perjuangan Gerindra ke depan,” katanya.

Baca juga:  Pengamat Sosial: Capres tak Didukung Jokowi Harus Bisa Mengalahkan Dugaan Kecurangan KPU