Buzzer Istana Serang Khofifah, Litbang GP Ansor: Digeruduk Muslimat NU Baru Tahu Ente

Ketua Litbang GP Ansor Hasanuddin Ali ikut mengomentari buzzer Istana yang menyerang Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa

“Digeruduk Muslimat NU baru tau ente,” kata Hasanuddin di akun Twitter-nya @hasanuddinali menyikapi buzzer istana menyerang Khofifah di Twitter.

Kata Hasanuddin, beberapa buzzer istana menyerang membabi-buta Khofifah gara-gara Risma. “Mbok ya ngaca yang bantu memenangkan Jokowi di Jatim kemaren siapa,” jelas Hasanuddin.

Beberapa waktu buzzer Istana menyerang Khofifah yang dianggap tidak merakyat dibandingkan Risma.

Akun @LovelySinaga79 mengunggah foto dengan membandingkan gaya makan bersama antara Gubernur Khofifah dan Wali Kota Risma.

potret Gubernur Khofifah tengah makan bersama sosok yang diduga merupakan Habib Umar Assegaf di sebuah meja makan.

Baca juga:  Guru Besar UMS: Kini Sekulerisasi Langsung ke Jantung Umat Islam dan Sukses

Habib Umar Assegaf sendiri beberapa waktu yang lalu tengah menjadi pembicaraan publik lantaran videonya yang sempat terlibat cekcok dengan petugas Satpol PP ketika melintas di Pos Exit Tol Satelit Surabaya, (Rabu/5/2020).

Sementara dalam kolase foto itu, tampak pula potret Wali Kota Risma yang juga tengah makan nasi kotak dengan seorang lelaki berpakaian kasual berwarna biru dan bertopi putih. Tak diketahui pasti siapa sosok laki-laki tersebut.

Namun yang menjadi perhatian warganet adalah perbedaan kedua pejabat tersebut saat makan bersama.

Si pengunggah foto @LovelySinaga79 hanya menuliskan keterangan, “Pejabat daerah punya cerita…”

Namun, reaksi yang ditunjukkan warganet justru beragam. Seorang warganet bertanya, “Yang atas Bu khofifah sama siapa?”

Baca juga:  Pengamat: Virus Corona Buka Tabir Rezim Jokowi Salah Kelola Anggaran Negara

“Yang dari Bangil Ngkong.. yang pernah ribut dengan Satpol PP saat penertiban PSBB, yang kata MUI Jatim bukan orang sembarangan,” jawab si pengunggah foto.

Tak jarang pula warganet yang melihat kolase foto itu sebagai gambaran dua pimpinan yang kontradiktif.

“Kalau pejabat makan harus kayak foto atas, yang bawah itu foto pelayan pelayan masyarakat,” komentar seorang warganet.

“Dari gambarnya sih sama-sama makan. Yang atas highclass, yang bawah highperformer,” tulis warganet lain.