Siswa Padmanaba, SFH Kreasi Jualan Online lalu Bantu Difabel dan Buruh Gendong

PANDEMI Covid-19 mengubah kehidupan banyak orang di dunia termasuk Indonesia dan Yogyakarta. Siswa terpaksa School From Home (SFH), pekerja harus Work From Home (WFH) bahkan banyak yang harus dirumahkan maupun PHK.

Covid menuntut banyak orang untuk berubah dengan kebiasaan-kebiasaan baru. Beradaptasi dan berinovasi sebisa mungkin untuk bisa berkarya atau sekedar bertahan hidup tampaknya harus dilakukan di masa pandemi ini.

Kreativitas inilah yang coba dilakukan Fathan Rasyid Rahmadhan (17) siswa kelas XI SMA N 3 Yogyakarta (Padmanaba) dan kakaknya, Alfia Fani Annisa warga Jalan Damai Ngaglik Sleman. Fathan dan Alfia menginisiasi ruang berjualan pangan online bernama At Farm.

Mereka berjualan melalui media sosial Instagram dengan barang-barang jualan sayur organik, bumbu, ayam, tempe, daging sapi, daging kambing, beras organik hingga frozen food. Keduanya menjembatani para petani, penjual dengan pembeli yang saat ini tak bisa bertemu langsung karena pandemi.

“Saya dengan kakak mulai ini 1,5 bulan lalu setelah kami harus belajar dari rumah. Coba bikin sesuatu yang bermanfaat, ya sudah tercetus akun At Farm untuk jualan online dan ternyata sambutannya bagus banget, banyak yang repeat order,” ungkap Fathan ketika berbincang dengan KRjogja.com, Senin (18/5/2020).

Kreativitas berjualan Fathan ternyata membawa dampak positif baginya. Ia bisa belajar manajemen penjualan sekaligus berkomunikasi dengan para pembeli dan mendistribusikan barang-barang yang dijual.

“Ya satu sisi bisa menjembatani petani, penjual dan pembeli yang kesulitan belanja. Ada berbagai suplier mulai dari Tani Organic Merapi (TOM), Attempe non GMO, dan Chef Poernomo untuk makanan siap saji yang kami jual. Ya di sisi lain ada keuntungan juga buat saya karena responnya bagus banget,” ungkapnya lagi.

Namun ternyata, keuntungan yang didapat tak hanya digunakan untuk kepentingan pribadi Fathan. Satu setengah bulan berjalan, Fathan sudah menyumbangkan sebagian hasil berjualannya untuk difabel dan buruh gendong Pasar Beringharjo.

“Seneng banget rasanya bisa ikut membantu orang lain yang mungkin jauh lebih membutuhkan seperti difabel dari yayasan Fofindis Bambanglipura Bantul dan buruh gendong di Pasar Beringharjo. Saya berikan lauk pauk dan bibit sayur yang bisa ditanam,” ungkap pemuda 17 tahun ini. (Fxh/krjogja)