Kerahkan TNI/Polri saat New Normal, Haris Azhar: Ada yang tidak Normal

Aktivis kemanusiaan Haris Azhar mengkritik pelibatan TNI/Polri dalam kebijakan new normal di tengah pandemi virus corona baru (Covid-19).

“New Normal diterapkan dgn kekuatan TNI-Polri. hhmmm.. Justru, ada yg tidak normal,” kata Haris Azhar di akun Twitter-nya @haris_azhar.

Kata Haris, dalam keadaan normal tidak perlu melibatkan TNI/Polri. “Kalau normal, buat apa ada tentara polisi di mana-mana,” jelasnya.

TNI dan Polri menyiagakan 340 ribu personelnya di empat provinsi, untuk mengatur dan mengedukasi masyarakat terkait protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran Covid-19 di masa kenormalan baru (the new normal). Empat provinsi itu yakni DKI Jakarta, Jawa Barat, Sumatera Barat serta Gorontalo, dan pada 25 kabupaten/ kota‎.

Ribuan personel TNI dan Polri ini ditugaskan untuk mengatur dan mengedukasi masyarakat di 1.800 lokasi keramaian seperti pasar, mal hingga tempat wisata. Pengerahan para personel TNI Polri ini menindaklanjuti arahan Presiden Joko Widodo yang meminta peran TNI/Polri untuk mengedukasi masyarakat agar terhindar dari penyebaran Covid-19 di era kenormalan baru.

“Sesuai arahan Presiden Jokowi kemarin untuk memastikan menuju normal baru, Presiden perintahkan TNI dan Polri ada di setiap ‎keramaian untuk lebih mendisiplinkan masyarakat untuk mengikuti protokol kesehatan sehingga masyarakat bisa tetap beraktivitas, namun aman dari penularan Covid-19,” kata Kepala Bagian Penerangan Umum Polri Kombes Pol Ahmad Ramadhan, di Kantor Bareskrim Polri, Jakarta, Rabu (27/5).