Pelelangan motor listrik bertanda tangan Presiden Joko Widodo dalam acara konser amal untuk penanggulangan Covid-19 beberapa pekan lalu berakhir sebuah kasus di kepolisian.
Pasalnya, pemenang motor itu, Muhammad Nuh, ditangkap Polres Kota Jambi karena diduga melakukan penipuan.
Indikasi penipuan itu disebabkan pihak lelang belum menerima pembayaran sebesar Rp 2,5 miliar dari sosok yang mengaku pengusaha itu.
Namun belakangan, Kapolda Jambi Irjen Firman Shantyabudi mengklarifikasi penangkapan terhadap M. Nuh. Dia menyatakan M. Nuh tidak paham dirinya mengikuti proses lelang motor dan mengira dia mendapatkan hadiah. Bahkan diketahui, dia merupakan seorang buruh bangunan.
Mengetahui hal ini, Presiden PKS, M. Sohibul Iman berkomentar dalam akun Twitternya @msi_sohibuliman.
“Di negeri ini selalu ada hiburan yang dapat merelaksasi ketegangan, termasuk ketegangan Covid-19,” cuit Sohibul, Jumat (22/5).
Masih dalam cuitan yang sama, Sohibul menilai bahwa konser amal yang diinisiasi oleh sejumlah lembaga pemerintahan ini kena ‘prank’ (candaan yang bersifat mengelabui) dari seorang buruh.
“Malah kali ini petinggi-petinggi negeri seolah kena Prank oleh seorang buruh. Ternyata Pak Nuh tidak paham acara yang diikutinya,” tuturnya.
“Semoga Pak Nuh tidak ditangkap, juga yang tertawa,” demikian Sohibul Iman berharap.
[rmol]