Anies Baswedan mau merampok uang negara dengan mengajukan membeli tanah senilai Rp700 miliar di tengah pandemi corona.
“Rencana beli tanah Rp700 miliar di tengah corona, Anies mau merampok uang negara,” kata Koordinator Gardu Banteng Marhaen (GBM) Sulaksono Wibowo dalam pernyataan kepada suaranasional, Senin (18/5/2020).
Menurut Sulaksono, Anies mengumpulkan dana melalui proyek tidak jelas di DKI untuk pencapresan 2024. “Anies terlalu ambisius menjadi presiden Indonesia. Menjadi Gubernur DKI Jakarta saja tidak beres,” ungkapnya.
Kata Sulaksono, aparat kepolisian harus segera memeriksa Anies atas rencana membeli tanah Rp700 miliar. “Pembelian tanah, ada calonya juga. Polisi harus segera memeriksa Anies karena ada dugaan penyalahgunaan kekuasaan untuk keepentingan pribadi dan golongan,” papar Sulaksono.
Anies Basedan diketahui meminta anggaran dengan total nilai Rp 700 miliar untuk membeli lahan.
Rencana ini diketahui dalam Surat Gubernur DKI Nomor 161/-1.713 tertanggal 20 April 2020 tentang Kegiatan SKPD/UKPD Provinsi DKI Jakarta pada Perubahan Anggaran Mendahului Perubahan APBD Tahun Anggaran 2020.
Dalam surat itu diketahui Anies melalui Dinas Pertamanan dan Hutan Kota meminta Rp 364 miliar. Uang itu rencananya akan digunakan untuk membangun Ruang Terbuka Hijau.
Selain itu Dinas Bina Marga juga meminta Rp 346 miliar untuk membeli lahan. Namun tak dijelaskan lahannya akan digunakan untuk membangun apa.