Minta Berdamai dengan Virus Corona, Pengamat: Presiden Jokowi Jerumuskan Rakyat

Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang meminta berdamai dengan virus corona baru (Covid) sama saja menjerumuskan rakyat.

“Kalau meminta berdamai dengan virus corona, sama saja Presiden Jokowi menjerumuskan rakyat,” kata pengamat politik Muslim Arbi kepada suaranasional, Sabtu (9/5/2020).

Menurut Muslim, Presiden Jokowi yang meminta berdamai dengan corona bertolak belakang dengan pernyataan sebelumnya. “Jokowi pernah bilang berperang terhadap virus corona. Ini menunjukkan ketidakkonsistenan presiden Jokowi dalam menghadapi corona,” jelasnya.

Kata Muslim, pemerintah Jokowi terlihat ingin herd immunity dalam menghadapi virus corona. “Herd Immunity itu bisa dianggap pembunuhan massal. Walaupun ada yang menganggap herd immunity bisa membuat sekelompok masyarakat kebal terhadap virus corona tetapi harus ada korban yang cukup banyak,” papar Muslim.

Ia mengatakan, pernyataan Jokowi yang meminta rakyat berdamai dengan corona menunjukkan pesimistis dalam mengatasi corona. “Jokowi terlihat pesimis dalam mengatasi corona di Indonesia.

Diketahui Jokowi dalam keterangannya, Kamis (7/5), meminta masyarakat berdamai dengan corona sampai vaksin ditemukan. Ia mengatakan, hingga vaksin belum ditemukan maka tak ada acuan virus corona benar-benar berhenti menyebar.

Pernyataan Jokowi untuk berdamai dengan corona ini sempat mendapat sorotan di media sosial. Pernyataan itu berbeda dengan apa yang disampaikan Jokowi dalam pertemuan virtual KTT G20 pada Maret lalu.

Saat itu Jokowi mengajak negara-negara anggota G20 untuk ‘perang’ melawan virus corona. Ia juga mendorong G20 memimpin upaya menemukan penawar penyakit akibat virus tersebut.