Pemerintah Sedang Konsentrasi Buat Lumbung Padi Baru Di Kalimantan


Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto menyampaikan perkembangan 11 komoditas pangan, seluruh cadangan maupun stoknya relatif terjaga.



“Kalau kita lihat per komoditi beras medium dengan harga terakhir masih Rp 11.750, beras premium masih Rp 12.700, gula pasir Rp 18.500, tapi ada yang mulai turun ke Rp 17.000,” ujar Airlangga usai Rapat Terbatas, Selasa (5/5).





Diharapkan dengan stok Badan Urusan Logistik (Bulog) yang akan semakin banyak masuk ke pasar dan peralihan dari sektor-sektor untuk masuk ke pasar harga akan terus turun.



“Kemudian daging sapi Rp 117.900, cabai rawit Rp 34.700, cabai merah Rp 30.600, bawang merah Rp 48.000, kemudian bawang putih Rp 38.700, minyak curah Rp 12.200 dan komoditas-komoditas seperti minyak goreng kemasan, ayam daging, dan telur ras relatif masih sama,” imbuh Airlangga.



Berdasarkan rilis Badan Pusat Statistik (BPS), Airlangga menyebutkan ada beberapa hal yang menjadi catatan, yaitu pertumbuhan ekonomi kuartal pertama seperti yang diperkirakan akibat pandemik Covid-19 masih positif 27 persen dan diproyeksikan di dalam APBNP 2020 sekitar 2,3 persen.



“Oleh karena itu, kita harus terus menjaga pertumbuhan, dimana terlihat bahwa dari segi konsumsi sudah turun ke 2,8 persen,” ungkap ketua umum Partai Golkar ini.



Lebih lanjut, Airlangga sampaikan bahwa dari segi pembentukan modal maupun ekspor impor mengalami penurunan dimana penurunan dari segi impor sudah minus 2,19 persen.



“Dari segi inflasi month to month kita 0,08 persen secara keseluruhan dan ini lebih rendah dari pada April tahun lalu. Dan juga dari inflasi dari year to year masih 2,57 persen dan lebih rendah daripada tahun yang lalu,” ucapnya.



Dari sisi perkembangan lain, Airlangga menambahkan ada penugasan untuk Perum Bulog menjaga stok, kemudian arahan Presiden Joko Widodo agar berkonsentrasi melihat lumbung padi baru di lahan yang dulu pernah disiapkan, yaitu Kalimantan.



“Laporan dari BMKG maupun dari Kementerian LHK bahwa di sana kecukupan curah hujannya diperkirakan sampai November masih cukup, masih sekitar 200 mm dan juga kebutuhan airnya relatif ada. Sehingga tentu Kementerian Pertanian dan BUMN ataupun yang lain berkonsentrasi untuk dan juga Kementerian PUPR untuk mempersiapkan infrastruktur lumbung pangan di Kalimantan Tengah tersebut di Pulang Pisau,” pungkasnya.



(Rmol)