Kartu Prakerja Perambokan Uang Negara di Tengah Corona

Kartu Prakerja merupakan uang perampokan uang negara di tengah pandemi virus corona baru (Covid-19).

“Kartu Prakerja hanya menguntungkan perusahan startup. Masyarakat hanya mendapat pelatihan kerja secara uang lain dan tidak mendapatkan uang secara langsung,” kata pengamat politik Muslim Arbi kepada suaranasional, Ahad (26/4/2020).

Menurut Muslim, perusahaan startup yang mendapatkan tender di proyek kartu prakerja penunjukkan langsung. “Dari penunjukkan langsung tidak jelas kualitas perusahannya,” ungkapnya.

Kata Muslim, salah satu yang mendapat sorotan dalam kartu prakerja itu latihan ojek online. “Latihan ojek online ditawarkan dalam kartu prakerja. Ini sangat lucu sekali,” papar Muslim.

Baca juga:  Pemuda di Sukoharjo Tewas Setelah Ditangkap Densus 88, Guru Besar Undip: Dugaan Pembunuhan di Luar Pengadilan

Muslim menduga startup yang mendapat proyek Kartu Prakerja menjadi pendukung Jokowi di Pilpres 2019. “Nampaknya ada balas budi di Pilpres 2019 dengan diberi proyek,” jelas Muslim.

Ia meminta Kartu Prakerja dihapus karena tidak menyelesaikan masalah ekonomi di tengah pandemi Covid-19. “Lebih baik dihapus saja. Perusahaan yang sudah terima uang dari negeri harus dikembalikan ke negara,” pungkasnya.

Baca juga:  Beathor: Sistem Proporsional Terbuka Sebabkan Banyak Pencurian Suara Antar Kader & Parpol di Dapil