Istana Bela Kelakuan ‘Mroyek’ Stafsus Milenial Presiden Jokowi

Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden, Donny Gahral Adian, mengatakan tindakan staf presiden yang biasa disebut sebagai stafsus milenial ini harus dimaklumi.

“Perlu dimaklumi karena mereka kan profesional tadinya, bukan birokrat. Jadi mereka tidak terlalu memahami etika birokrasi, bagaimana birokrat itu seharusnya bersikap atau berperilaku,” kata Donny melalui sambungan telepon pada Rabu (15/04) dikutip dari BBC Indonesia.

Menurut Donny, staf khusus milenial mempunyai niat baik dalam mengatasi corona di Indonesia.

“Niatnya mereka baik. Andi niatnya membantu relawan Covid-19 di desa-desa, Belva niatnya membantu pelatihan Kartu Prakerja.”

Namun, ia juga mengakui adanya kesalahan yang diambil Andi Taufan, stafsus Presiden dan sekaligus ketua perusahaan mikro fintek Amartha.

“Yang menjadi kesalahan adalah karena dia menyurati langsung ke camat-camat, yang seharusnya itu ada dibawah yurisdiksi Kementerian Dalam Negeri. Ada kementerian teknis yang harus dikoordinasikan, tapi dia menyurati langsung,” ujar Donny.

“Ini disebabkan karena ketidakpahaman yang bersangkutan tentang bagaimana birokrasi ini bekerja. Hanya itu sebenarnya yang menjadi kekeliruan yang bersangkutan,” tambahnya.

Sementara, keterlibatan Ruang Guru milik Belva Devara masih akan dikaji, meskipun ia menyebut perusahaan itu sebelumnya tengah dinyatakan kompeten.

Bagaimanapun, Donny mengatakan bahwa yang hak evaluasi terhadap stafsus terletak di tangan presiden.

“Yang bisa evaluasi hanya Presiden, karena mereka langsung di bawah Presiden. Jadi kita serahkan hak prerogatif presiden untuk mengevaluasi apabila emang ditemukan ada pelanggaran kode etik sebagai pejabat negara. Sejauh ini belum mendengar evaluasi itu dilakukan,” kata Donny.

Presiden Joko Widodo mengumumkan sederat staf khusus millenial pada November lalu.

Mereka adalah enam anak muda, yang digambarkan bisa membantu tugas-tugas presiden, melalui cara-cara yang tidak biasa. Kala itu, presiden mengatakan dirinya perlu gagasan-gagasan segar. Namun, beberapa pihak mempertanyakan efektivitas staf khusus milenial ini.