Presiden Kini Saatnya Lepaskan Bayangan Itu

Oleh: Adian Radiatus

Bayangan adalah sesuatu yang nyata ada tapi kadang seperti hantu, dapat dilihat tak dapat disentuh. Dan akhir-akhir ini bayangan itu bisa menjelma semakin tampak sosoknya.

Situasi hari ke hari negeri kita dapat dikatakan melunturkan harapan akan masa depan yang lebih baik karena dahsyatnya sosok bayangan yang publik lihat mengikuti semua langkah dan daya upaya presiden yang legitimasi nya semestinya sulit tersentuh hukum. Apalagi sekedar paksaan memakai selera si sosok bayangan itu.

Semua cara dilakukan Presiden, dengan terbitkan kebijakan yang seharusnya dapat menuntaskan serangan wabah in, ternyata sang bayangan dapat mengintervensinya dengan cara sombong bahkan mungkin berbual.

Pak presiden Jokowi, sebelum saya lanjutkan ulasan ini, saya ingin garis bawahi dahulu bahwa otoritas yang bapak miliki adalah otoritas kekuasaan tanpa ada yang bisa memprovokasi atau menakut-nakuti dalam kapasitas apapun.

Apalagi hanya seorang bawahan yang tidak boleh punya sikap sinis apalagi kurang ajar dengan Presidennya.

Seandainya dia ada jasa besarpun terhadap bapak, tidak pantas dia memakai kekuatan jasa semacam itu kepada bapak. Percayalah dibalik ini semua dia bukan siapa-siapa.

Pak Jokowi, masih lebih baik anda kalah oleh musuh atau lawan daripada anda kalah karena dirusak oleh sosok anak buah yang sudah gelap mata.

Semua eksponen publik saat ini masih percaya kalau bapak sungguh-sungguh ingin mengakhiri wabah ini. Mereka hanya melihat satu kendala saja, bapak dibayangi oleh sosok bawahan yang seperti itu. Namun bila bapak mengingkarinya maka saya kira perjalanan berakhirnya wabah ini masih akan membutuh kan tambahan waktu tiga sampai enam bulan lagi.

Gangguan otoritas seorang Kepala Negara tidak boleh terjadi hanya karena ada seorang bawahan yang menyepelekan. Ini sama saja artinya kehadiran Negara hanya berdasarkan selera bawahan yang arogan itu. Rakyatlah yang paling menderita. Malu dan lenyapnya respek atau hormat kepada Kepala Negaranya.

Bapak Presiden sudah memenangkan kursi dengan waktu yang tidak mungkin ditambah. Tetapi pak Jokowi dapat menambah kehormatan, kewibawaan dan kekaguman pada Negara kita oleh rakyat bapak sendiri.

Cara pertama tentunya mengeluarkan anak buah semacam itu dari segala otoritas jabatannya. Kedua dan selanjutnya pasti dapat didiskusikan, minimal tindakan etika moral sebelum masuk keranah lainnya.

Akan datang ratusan, ribuan anak bangsa untuk memberi dukungan memimpin wabah Covid ini dengan tegak berdiri. Bahkan jutaan rakyat akan memberi respeknya. Karena bapak berani bertindak demi kewibawaan Bangsa dan Negara.

Suatu semangat besar yang dibutuhkan rakyat dan tiada jalan lain, Presiden kini saatnya lepaskan bayangan itu…