Ini Dia BUMN yang ‘Babak Belur’ Dihantam Virus Corona

Dampak penyebaran virus corona pada dunia usaha. Bahkan hampir seluruh bidang usaha terhantam, tidak terkecuali Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Erick Thohir, Menteri BUMN mengungkapkan, pihaknya telah melakukan pemetaan terkait hal itu dan juga menyiapkan langkah-langkah antisipasi terkait dampak tersebut.

Dia menyebutkan, BUMN yang bakal terdampak ialah bank BUMN. Menurutnya, dampak virus corona menimbulkan risiko kenaikan non performing loan (NPL) atau kredit macet.

“Kementerian BUMN mengantisipasi akan ada peningkatan NPL pada Himbara, karena policy pemerintah yang bunga UKM dan lain-lain ditunda, industri terdampak, pasti ada peningkatan NPL di Himbara,” ujarnya dalam rapat kerja online, Jumat (3/4/2020).

Selain itu virus corona juga akan mengganggu cashflow perusahaan pelat merah di bidang energi. Lantaran, corona menyebabkan tekanan pada nilai tukar rupiah.

“Cash flow Pertamina dan PLN akan terganggu karena menurunnya kurs rupiah karena kita tahu baik PLN punya bond besarnya Rp 350 triliun di mana itu sebagian besar dolar. Pertamina sendiri dalam impor minyak dolar tapi jual dalam rupiah,” paparnya.

“Karena itu kemarin kita rapat direksi Pertamina untuk bener-bener memastikan cash flow mereka jangan sampai kondisi yang merah nantinya,” sambungnya.

BUMN yang berkaitan dengan sektor pariwisata juga terkena dampak corona. Erick menyebutkan, Angkasa Pura, Pelindo, Garuda Indonesia, KAI, ASDP, Pelni, dan lain-lain.

Yang memberatkan, kata Erick, Garuda Indonesia punya utang jatuh tempo yang besar.

“Utang-utang BUMN yang jatuh tempo Garuda terberat yaitu ada US$ 500 juta yang akan jatuh tempo,” terangnya.

Selanjutnya, BUMN pangan seperti Perum Bulog juga mengalami tekanan pada utang jangka pendek pada Himbara karena keterbatasan cash flow.

“Alhamdulilah kita sudah bicara Bulog dan Mensos dan beberapa menteri sesuai policy Perppu investorty akan digelontorkan sebagai bansos untuk rakyat,” ungkapnya.

Bukan hanya itu, BUMN karya juga mengalami tekanan. Sebab, BUMN karya memiliki proyek jangka panjang namun dibiayai oleh pembiayaan jangka pendek.

“(BUMN) Karya-karya kita tahu dengan semua proyek jangka panjang tapi dibiayai oleh Himbara dengan jangka pendek. Kemarin ada, sudah ada solusi Ibu Menkeu kemungkinan akan coba utang jangka pendek dijadikan jangka panjang,” tutupnya.

(detikcom)