Setelah Dijuluki Kadrun, Buzzer Istana Stigma Teroris untuk Kelompok Kritis Penguasa

Buzzer Istana memberikan stigma teroris kepada kelompok atau seseorang yang kritis ke penguasa.

“Saya perhatikan pola buzzer Istana menyerang kelompok kritis dari julukan kadrun kemudian menstigma teroris,” kata pengamat politik Muslim Arbi kepada suaranasional, Selasa (31/3/2020).

Menurut Muslim, buzzer istana memberikan julukan kadrun sampai menstigma teroris mulai terlihat ketika ada yang protes UU Revisi KPK. “Orang atau kelompok yang protes revisi KPK awalnya disebut kadrun, taliban dan teroris,” ungkapnya.

Kata Muslim, begitu pula saat presiden Jokowi mengumumkan rencana darurat sipil dalam menghadapi corona, buzzer istana menjuluki kadrun sampai stigma teroris kepada seseorang atau kelompok yang menolak darurat sipil.

“Saya perhatikan buzzer istana di Twitter maupun media sosial lainnya menarasikan yang menolak darurat sipil itu kadrun bahkan teroris,” ungkapnya.

Selain itu, buzzer istana dalam melakukan propaganda untuk mendukung darurat sipil menggunakan media sampah seperti seword, arrahmahnews, melekpolitik.