Pemerintah Buka Rekening Khusus Bagi Masyarakat Ingin Berdonasi Penanganan Corona


Pemerintah berencana akan membuka rekening khusus untuk menampung donasi dari pelaku usaha guna membantu penanganan virus corona atau Covid-19 di Indonesia. Nantinya, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sebagai gugus tugas yang akan mengelola rekening tersebut.



“Pemerintah akan membuka account khusus di BNPB bagi masyarakat, dunia usaha yang ingin menyumbangkan. Ini akan diumumkan oleh Ditjen Perbendaharaan sebagai account masyarakat yang ingin membantu dan langsung dikelola BNPB,” ujar Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, seperti ditulis Rabu (25/3).





Bendahara Negara ini menambahkan dari segi anggaran, pemerintah sebetulnya siap untuk mendukung proses percepatan penanganan pandemik virus corona di dalam negeri. Namun opsi ini dibuka, untuk membantu meringankan beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) pemerintah.



Salah satu upaya pemerintah dari sisi anggaran ialah menanggung seluruh biaya perawatan pasien terjangkit virus corona. Pendanaan pasien diambil dari APBN 2020 atau APBD.



“Karena pandemik covid-19 tidak masuk dalam hal yang bisa dicover BPJS dari sisi iuran,” ujarnya.



Stafsus Milenial Nilai Anak Muda Lebih Baik Bentuk Donasi Corona Dibanding Nongkrong



Staf Milenial Presiden, Adamas Belva Syah Devara, membagikan beberapa tips bagi generasi milenial atau muda di tengah pandemi virus corona atau Covid -19 di Indonesia. Dia meminta generasi muda harus ciptakan langkah kecil dalam mencegah covid-19.



Deva mengatakan generasi muda bisa menginisiasi kegiatan donasi secara online. Ini dinilai efektif dalam menjaring setiap individu untuk berperan serta dalam memberikan donasi bagi penanganan virus covid-19.



“Ini diyakini dapat mencegah penularan wabah virus Covid-19, karena tidak melakukan kontak langsung,” ujarnya melalui Konferensi Pers, di Jakarta, Senin (23/3).



Kedua, generasi milenial juga diimbau patuh untuk menjaga jarak. Sebab pria yang akrab di sapa Deva tersebut menilai masih banyak generasi mudah yang tidak mengikuti anjuran pemerintah terkait aturan pengurangan aktivitas di luar rumah.



“Masih pada ngeyel, dengan hang out yang tidak perlu dan kegiatan lainnya,” kata Deva.



Padahal generasi milenial tanpa disadari, justru penyumbang terbesar untuk penularan virus covid-19. Seperti hasil tes Covid-19 di Korea Selatan, dari 250.000 sampai 300.000 orang yang melakukan tes Covid-19, diketahui 30 persen orang dengan rentang usia 20 hingga 29 tahun dinyatakan positif terjangkit covid-19.



“Itu mengapa kalian (generasi muda), harus bisa menjaga jarak,” ujarnya.



(mdk/bim/Merdeka .com)