Pejuang Medis Covid-19

Oleh: Tardjono Abu Muas, Pemerhati Masalah Sosial

Penularan dan penyebaran covid-19 yang sekitar dua bulan lalu di Wuhan China yang beritanya selalu bisa kita ikuti lewat layar kaca, kini isi berita dan tayangannya bukan di Wuhan lagi tapi sudah terjadi di negeri kita.

Keterlambatan pemerintah mengantisipasi penyebaran virus yang satu ini karena merasa enjoy di zona nyaman yang diklaimnya zero corona, pada gilirannya kini pemerintah gagap dalam menghadapi penyebaran covid-19 yang masuk di negeri ini.

Lebih krusial lagi nasib para pejuang medis covid-19 sebagai garda terdepan pun terabaikan oleh pemerintah. Ketersediaan Alat Pelindung Diri (APD) yang menjadi basic standar kerja para pejuang medis pun menjadi kendala utama. Padahal dari hari ke hari dan hari-hari mendatang mereka bakal berhadapan dengan kehadiran calon pasien yang melebihi kapasitas normal.

Mereka telah berjibaku di antara dua pilihan yakni antara upaya memberi pertolongan kepada orang lain dan keselamatan dirinya dengan APD yang terbatas. Tidak sedikit mereka yang karena panggilan kemanusiaan, mereka rela kerja tanpa memperhitungkan waktu kerja normal.

Belum lagi kadang mereka masih harus menghadapi ocehan-ocehan atau bahkan cacian-cacian dari keluarga pasien yang tidak mau tahu tentang kondisi kedaruratan.

Menjadi sebuah keniscayaan bagi pemerintah untuk segera mengutamakan keselamatan dan kesejahteraan para pejuang medis ini, terutama dengan memenuhi kebutuhan APD, memberikan intensif yang memadai, memberikan jaminan asuransi bagi diri dan keluarganya.

Selamat berjuang para pejuang medis covid-19 di negeri ini di mana pun berada, tetap semangat semoga kalian senantiasa dalam lindungan-Nya.