Bela Pernyataan Kontrovesi Ketua BPIP, Indikasi Istana Disusupi Ideologi Sekuler Radikal

Kepala Kantor Staf Presiden Moeldoko yang membela pernyataan Ketua Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi ‘agama musuh terbesar Pancasila mengindikasikan istana disusupi ideologi sekuler radikal.

Demikian dikatakan pengamat politik Muslim Arbi dalam pernyataannya kepada suaranasional, Jumat (14/2/2020). “Ideologi sekuler radikal berbahaya bagi Pancasila,” ungkapnya.

Kata Muslim, dukungan Moeldoko ketika Yudian Wahyudi belum meralat pernyataannya. “Moeldoko itu mantan Panglima TNI bisa membenarkan pernyataan salah Yudian Wahyudi,” jelas Muslim.

Menurut Muslim, membenarkan pernyataan Yudian Wahyudi, Moeldoko ingin mempertahankan jabatannya. “Dalam pandangan Moeldoko, pernyataan Ketua BPIP harus selaras dengan istana. Namun justru pernyataan Moeldoko blunder,” kata Muslim.

Istana Kepresidenan membela pernyataan Ketua BPIP Yudian Wahyudi yang menyebut agama ialah musuh terbesar Pancasila. Pihak Istana percaya Yudian tak bermaksud menyudutkan kelompok agama.

Kepala KSP Moeldoko menyakini Yudian tak sembarangan mengemukakan pemikirannya. Mengingat, pemahaman agama dan kemampuan intelektual Yudian yang mumpuni.

“Ya, bisa saja yang memaknainya yang salah. Padahal bukan seperti itu maksudnya,” ujar Kepala Staf Presiden Moeldoko di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (13/2/2020).

“Beliau itu intelektual dan agamanya juga tinggi. Jadi mesti kita lihat dengan jernih. Jangan dijustifikasi,” katanya.