Terbongkar, Kongres PAN Penuh Politik Uang & Permainan Busuk

Kongres ke-V Partai Amanat Nasional atau Kongres PAN di Kota Lulo, Kendari, Sulawesi Tenggara penuh politik dan permainan busuk.

“Saya ngeri lihat suasana Kongres PAN. Apalagi tradisi suap menyuap berkembang secara terbuka,” kata mantan politikus PAN Hatta Taliwang kepada suaranasional, Senin (10/2/2020).

Kata Hatta, para tokoh utama PAN permisif atas situasi demikian. Bahkan sebagian jadi aktor permainan busuk itu.

“Jadi untuk apa kita berpartai kalau urusan-urusan prinsipil menyangkut nilai kejujuran, fairpalay, kebenaran, keadilan kita abaikan?” kata Hatta.

Hatta mempertanyakan, berjuang melalui partai tetapi sikapnya sangat buruk.

“Di atas landasan apa kita mau berpartai dan berjuang ? Landasan moral beruk ?: naik keatas buah kelapa habis turun kebawah ketimun disikat,” jelas Hatta.

Menurut Hatta, sikap elit partai termasuk PAN tidak bedanya dengan koruptor yang ditangkap KPK.

“Apa bedanya kita dg koruptor yg ditangkap KPK klo kita juga korupsi moral dan korupsi mental?” kata Hatta.

Ia menegaskan, tidak ikut partai politik dan berjuang bersama orang-orang yang mempunyai nurani.

“Makanya saya memilih jalan sendiri selama ini. Saya hanya mau kumpul dan berjuang dengan yg masih punya nurani melihat kebobrokan bangsa yg akan runtuh ini,” pungkasnya.