Harga Bawang Putih Meroket, Mentan Klaim Stok Aman

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengklaim stok bawang putih yang dimiliki di dalam negeri masih mencapai 84 ribu ton. Oleh karena itu masyarakat tak perlu khawatir dengan kenaikan harga bawang putih imbas dari virus corona ini.

“Bawang putih masih tersedia, kita masih punya stok nasional. Insya Allah pertengahan Februari atau awal Maret kita panen di Jawa Barat dan Sumatera Utara,” kata Syahrul Yasin Limpo di Makassar, Jumat 7 Februari 2020.

Dia mengaku impor bawang putih memang paling besar berasal dari China lantaran harganya murah. Menurut Syahrul, saat ini kemampuan Indonesia untuk memenuhi kebutuhan bawang putih masih sulit. Alasannya komoditas itu memiliki karakter tanaman sub tropis yang hidup di negara-negara bersuhu sangat dingin.

“Bawang putih bukan tak bisa di Indonesia, tapi ada tempat-tempat tertentu. Jadi kemampuan kita untuk memenuhi kebutuhan sulit,” ucap mantan Gubernur Sulawesi Selatan. “Ada asumsi ini (bawang putih) terbatas.”

Syahrul menjelaskan bahwa impor bawang putih bukanlah barang haram. Karena segala usaha dalam negeri telah dilakukan demi memenuhi kebutuhan bawang putih. Apalagi Indonesia juga melakukan ekspor tiga kali lipat dibandingkan impor. “Bawang putih dimasukkan lalu keluarkan bawang merah,” ujarnya. Karena itu dia berharap inkubasi virus corona ini berakhir akhir Februari atau awal Maret, sehingga pintu ekspor semakin terbuka.

Pemerintah telah mengeluarkan kebijakan penundaan impor barang akibat virus Corona di Negeri Tirai Bambu. Dan yang mendominasi masuk Indonesia adalah produk pertanian untuk mencukupi konsumsi dalam negeri.

(tempo.co)