Clean Governance: Ikon Pesawat di Diknas Lamongan tak Jelas!

Lamongan, Peresmian ikon Pesawat di Dinas Pendidikan Lamongan beberapa jam yang lalu, menuai protes keras, karena terkesan dipaksakan dan membuang anggaran. Dalam kurun beberapa tahun Dinas Pendidikan Lamongan selalu menjadi sorotan dalam hal anggaran. Di mana dalam APBD selalu mendapatkan Pos Anggaran terbesar dari pada OPD lain.

Clean Governance melalui Sekjen Ahmad Suhamdy, saat ketemu wartawan, minggu, (02/02) memberikan keterangan terkait keseriusan Dinas pendidikan menangani masalah pendidikan, bukan menghamburkan uang rakyat.

“Mana Komitmen Dinas Pendidikan Lamongan terhadap akuntabilitas anggaran pendidikan. Sebab, ada beberapa pos anggaran dalam APBD 2020 yang dinilai kelewat irasional dan overload. Ada banyak pos anggaran, satu diantaranya Program Pelayanan Administrasi Perkantoran. Nilai yang tertera dalam APBD 2020 cukup besar, kurang lebih Rp 12,579 miliar!” ujarnya.

Ada beberapa yang sifatnya pembangunan itu muspro, seperti halnya pemasangan Ikon Pesawat di depan kantor Dinas Pendidikan.

“Ini ada nilai historisnya atau tidak, di alun alun kan sudah ada, jarak juga dekat. Ini membuang anggaran aja tidak ada kebanggaan yang ditonjolkan. Masih banyak sekolah sekolah di daerah yang mau roboh. Itu yang terpenting. Apalagi kualitas pembangunan gedung sekolah sedang menjadi prioritas yang digalakkan Kemendiknas saat ini,” katanyq berapi api.

Dalam APBD Lamogan 2020 disebutkan, anggaran belanja langsung Rp 12,579 miliar. Mayoritas terserap untuk pos penyediaan jasa perkantoran berkisan antara Rp 12,114 miliar.

“Banyak yang tidak masuk akal pokoknya, lihat aja ke depan, kita akan kawal terus penggunaan anggaran ini, dan dalam waktu dekat kita akan akan mendatangi Dinas Pendidikan Lamongan,” tambahnya.(RINTO CAEM)