Siswa MTsN 1 Kota Malang Harumkan Nama Indonesia di Ajang Olimpiade Matematika

Siswi madrasah mengharumkan nama Indonesia di kancah kejuaraan akademik internasional. Dua siswa Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) Kota Malang meraih perak dan perunggu, saat Southeast Asean Mathematical Olympiad (SEAMO) di Australia, 17-20 Januari 2020 lalu.

Aura Nouvabriano Ahmad, kelas VIII, meraih medali perak dan Alfarizky Harya Putra, kelas VII, meraih medali perunggu. Untuk menjadi juara, Aura harus berkompetisi dengan 411 siswa dari 18 negara.

Selain peserta dari Indonesia, ada peserta dari Singapura, Malaysia, India, Uzbekistan, hingga Amerika Serikat (AS).

Kepala MTsN Kota Malang, Samsudin mengatakan, Aura dan Faris mengikuti kompetisi SEAMO X pada level Paper D untuk kelas VII dan VIII. Tingkat kesulitan soal SEAMO X berdasarkan silabus dan kerangka penilaian dari Terry Chew Institute of Mathematical Olympiads di beberapa negara semisal Singapura, AS, dan Rusia.

“ Bentuk soal SEAMO X berupa 15 soal essay dan materi soal membahas masalah matematika, seperti Geometri, Kombinatorika,” kata Samsudin, dilaporkan laman resmi Kemenag, Jumat, 24 Januari 2020.

Dukungan Madrasah

Samsudin mengatakan, babak penyisihan SEAMO ke-10 diikuti 15.000 siswa di sejumlah negara peserta. Di Indonesia, babak penyisihan diselenggarakan di Tazkia Boarding School, Malang, pada 28 September 2019.

Pada babak penyisihan SEAMO X Aura meraih medali emas, sedangkan Faris meraih medali perunggu. Raihan medali itu, membuat Aura dan Faris diberi kesempatan mengikuti babak semifinal dan puncak final di Australia.

Samsudin mengatakan, prestasi kedua siswa tersebut tidak lepas dari dukungan, motivasi dan doa civitas akademik MTsN 2 Kota Malang dan orang tua.

“ Semoga prestasi Aura dan Faris di awal tahun ini berdampak pada prestasi berikutnya yang diraih siswa MTsN 1 Kota Malang. Kami ingin MTsN 1 Kota Malang menjadi madrasah yang berkualitas unggul dalam imtaq dan iptek yang bertaraf Internasional,” kata dia.

“ Dua medali ini menjadi koleksi ke-82 yang berhasil diraih siswa MTsN 1 Kota Malang sepanjang 2019,” ucap dia.

Baca juga:  Guru Besar UII Puji Buku "Zakatnomics: Pengelolaan Zakat dari Good To Great"

British Council Tingkatkan Kemampuan Bahasa Inggris Siswa Madrasah

Direktur Kurikulum, Sarana, Kelembagaan, dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah, A Umar, berupaya meningkatkan penguasaan bahasa asing siswa madrasah. Salah satu upaya Ditjen Pendidikan Islam Kementerian Agama (Kemenag) menggandeng British Council.

” Rencana besar ini kami eksekusi, salah satunya bekerja sama dengan British Council untuk program prioritas bahasa Inggris,” kata Umar, diakses dari laman Kemenag, Kamis 16 Januari 2020.

Umar mengatakan, kerja sama dengan British Council melahirkan kesepakatan untuk meningkatkan pembelajaran bahasa Inggris di madrasah. Salah satu caranya menggelar riset pemetaan kondisi pembelajaran bahasa Inggris yang selama ini berjalan.

Pemetaan diperlukan agar kebijakan yang diambil selaras dengan pokok persoalannya. “ Ini akan jadi landasan Kemenag untuk menata kurikulum misalnya atau bisa juga meningkatkan mutu gurunya, atau sebagainya,” kata Umar.

Ada Kompetisi

Selain pemetaan, British Council juga siap memfasilitasi program “ Theater Competition” atau kompetisi drama berbasis Bahasa Inggris. Program ini sudah diterapkan di beberapa negara dan berhasil.

“ Dari situ diyakini akan banyak skill yang banyak digali, ada speaking, writing saat menulis naskah, reading. Poinnya adalah exciting, lomba tapi anak-anak senang,” kata dia.

Terakhir, British Council berupaya memfasilitasi kemampuan online untuk guru dan siswa.

“ Kualitas dan metodologi yang guru ajarkan akan kami fokuskan dengan training dan teknologi. Sehingga bisa menggunakan teknik yang benar. Speaking, reading, writing and how to improve, digital teknologi sangat penting,” kata Colm Downes, Director Education, English & Society British Council.

Modul Bahasa Inggris

Tim Ditjen Pendis dan Biritsh Council menyepakati metode pembelajaran yang akan diterapkan, yakni, kombinasi antara pendekatan lokal dan tradisional, termasuk juga pendekatan digital atau teknologi.

Untuk itu, Umar ingin diterbitkan modul pembelajan bahasa Inggris khusus untuk siswa madrasah. Di modul itulah akan dimasukkan konten lokal, konten-konten berbasis Islam, nasional, nilai-nilai moderasi beragama, dan nilai-nilai toleransi.

Baca juga:  Innalillahi, Si Manusia Akar 'Dede Koswara' Meninggal Dunia

Umar berharap agar kerja sama ini menjadi solusi penguatan kompetensi bahasa Inggris sebagai bekal siswa madrasah dalam bersaing di kancah global.

Tidak hanya bahasa Inggris, Kemenag juga berupaya memperkuat kemampuan bahasa asing lain, misalnya bahasa Arab, Mandarin, dan lainnya. Selain mahir dalam komunikasi, kemampuan berbahasa asing itu juga diharapkan menjadi bekal lulusan madrasah saat akan kuliah di luar negeri.

Kemenag Dorong Siswa Madrasah Minimal Kuasai 3 Bahasa Asing

Kementerian Agama (Kemenag) berencana mempersiapkan program bagi lulusan madrasah agar berdaya saing tinggi. Direktur Kurikulum Saranan Kelembagaan dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah A. Umar menyebut agar berdaya saing, siswa madrasah diwajibkan untuk menguasai minimal tiga bahasa asing.

“ Untuk meningkatkan daya saing, Pak Menteri mintanya satu, anak madrasah harus menguasai satu di antara tiga bahasa asing,” kata Umar, di kantornya, di Jakarta, Selasa, 7 Januari 2020.

Tiga bahasa asing yang harus dikuasai siswa yaitu, bahasa Arab, bahasa Inggris, dan bahasa Mandarin.

Umar mengatakan, setiap sekolah tidak harus mewajibkan anak didiknya memilih bahasa Mandarin. Siswa bisa menggantinya dengan bahasa asing lainnya, seperti bahasa Perancis, Italia, dan Jerman.

“ Tidak harus bahasa Mandarin,” ucap dia.

Pemilihan bahasa yang harus dikuasai yaitu yang lebih sering digunakan dan menyesuaikan.

Umar juga menerangkan, tiga bahasa ini akan berguna untuk nantinya saat melamar pekerjaan dan akan lebih mempunyai kompetensi penilaian yang lebih bagus.

Ke depan, Kemenag juga akan meningkatkan daya saing siswa madrasah dengan memberikan eduksi untuk menguasai IT serta tambahan Pendidikan Vokasi.

(Sah, Laporan: Diah Tamayanti/dream.co.id)