Menara Syariah, Kedok Taipan Cari Dana dari Umat Islam

Rezim Joko Widodo (Jokowi) hanya mau duitnya umat Islam dengan pembangunan menara syariah yang diharapkan menjadi pusat keuangan syariah.

“Menara Syariah dibangun namun peraturan syariah dilarang. Artinya Rezim Jokowi ini hanya mau duitnya umat Islam,” kata aktivis politik Rahman Simatupang kepada suaranasional, Rabu (11/12/2019).

Menurut Rahman, Menara Syariah hanya kedok taipan untuk mengumpulkan uang dari kalangan umat Islam. “Para taipan melihat potensi keuangan umat Islam sangat besar, maka dibangun menara syariah,” jelasnya.

Kata Rahman, umat Islam harus mewaspadai cara-cara taipan mengumpulkan dana dengan menggunakan jargon syariah.

Baca juga:  Staf Khusus Era SBY: Menaikkan TDL Secara Diam-diam Bisa Berbahaya

“Walaupun kepengurusan lembaganya ada tokoh umat Islam, tetapi pengendali kebijakan ada di tangan taipan,” kata Rahman.

Agung Sedayu Group menggaet Salim Group membangun pusat pasar keuangan syariah berupa gedung Menara Syariah.

Presiden Direktur Agung Sedayu Grup Nono Sampono mengatakan bahwa saat ini pasar keuangan syariah dunia tersebar di Dubai, Riyadh, Bahrain, Doha, Istanbul, dan Kuala Lumpur.

Hal itu membuat pengembangan gedung kembar ini menjadi jawaban untuk mewujudkan visi Presiden Jokowi menjadikan Indonesia sebagai pasar keuangan syariah dunia.

Nono menambahkan bahwa dengan pengembangan Menara Syariah, hubungan baik antara dua negara tetangga, Indonesia dan Malaysia sebagai investor utama, akan semakin diperkuat.

Baca juga:  Tokoh Papua: Investasi Miras Bunuh Generasi Muda Papua

Pasalnya pengembangan ini merupakan bagian dari rencana besar dalam mewujudkan Indonesia menjadi salah satu dari lima besar dunia pasar keuangan syariah internasional.

“Hari ini, Minggu [8/12/2019] telah dimulai peletakan batu pertama atau groundbreaking pembangunan infrastruktur dari gedung kembar Menara Syariah sebagai awal dari megaproyek kawasan pusat keuangan syariah internasional,” ungkap Nono melalui siaran pers, Minggu (8/12/2019).