Strategi Tingkatkan Daya Saing Lulusan SMK

Gerakan Revitalisasi SMK ditujukan untuk menyambut gelombang besar revolosi industri 4.0 yang mempunyai dampak yang besar terhadap pengetahuan dan teknologi.

Keluarnya satu produk teknologi akan memicu produk teknologi yang baru. Agar bisa bersaing dalam era revolosi industri 4.0 untuk itu diperlukan tenaga kerja terampil, kreatif, dan inovatif.

Pemerintah oleh karena itu sudah tepat menggulirkan program revitalasi SMK. Arahan khusus terhadap Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang tersurat dalam inpres antara lain yaitu meningkatkan akses sertifikasi lulusan SMK dan akreditasi SMK.

Menurut Suwito, S,Pd., M.Pd. selaku Kepala SMK Negeri 1 Sambeng berupaya peningkatan kompetensi lulusan SMK salah salah satunya dengan program pemberian sertifikat kompetensi lulusan SMK. Untuk mendapatkan Sertifikat kompetensi siswa mengikuti uji kompetensi melalui Lembaga Sertifikasi Profesi Pihak Satu (LSP-P1).

Baca juga:  Satu Warga Gresik Positif Covid-19 dari Klaster Sampoerna

Dian Setiyawan, S.Kom. Ketua LSP SMK Negeri 1 Sambeng mengatakan LSP adalah kepanjangan tangan dari BNSP (Badan Nasional Sertifikasi Profesi) sebuah badan resmi yang didirikan oleh pemerintah untuk melakukan pengembangan standar kompetensi dan melakukan uji kompetensi profesi.

Karena keterbatasan BNSP, maka BNSP memberikan ijin kepada lembaga di luar BNSP untuk melakukan proses uji kompetensi.

Pemerintah mendorong agar SMK yang belum menjadi LSP untuk berbenah sehingga bisa segera mendapatkan lisensi LSP. Hari ini SMK Negeri 1 Sambeng di asesmen oleh tim BNSP dalam rangka perpanjang lesensi untuk 5 tahun ke depan.

Baca juga:  Ir Agus Subekti, Keluarga Penghafal Al Quran Alumni Pesantren Yanbu'ul Qur'an Kudus

Tim Asesmen di ketuai oleh Prasetyo dan MF. Nurhuda Y. selaku anggota. Diselah selah asesmen Prasetyo mengatakan bahwa minimal ada 3 elemen yang perlu dilihat kembali terkait dengan proses uji kompetensi. Pertama adalah terkait dengan SKKNI, kualitas dan integriras assesor, serta komunikasi dengan industri. (Yunus Hanis Syam/Joko S)