Politikus Demokrat: Ada Tendensi Sukmawati AntiIslam

Sukmawati Soekarnoputri ada tendensi antiIslam saat mempertanyakan jasa Nabi Muhammad dibandingan Soekarno dalam merebut kemerdekaan Indonesia.

“Dalam soal Soekarno dan Nabi Muhammad, saya melihat tendensi Sukmawati anti Islam itu ada,” kata politikus Partai Demokrat Andi Arief di akun Twitter-nya @AndiArief_.

Andi berkomentar seperti itu menanggapi berita dari tempo.co berjudul “Imparsial: Ucapan Sukmawati Harus Dilihat dalam Konteks Tertentu”

Andi Arief berharap merespon anti Islam yang vulgar seperti ini tidak harus emosional.

Sebelumnya, Sukmawati Soekarnoputri mempertanyakan peran Nabi Muhammad SAW dalam merebut kemerdekaan Indonesia dibandingkan Soekarno.

Baca juga:  Terkait Dugaan Hoax, Ini Jawaban Ngeles Pemred Kompas Online

“Sekarang saya mau tanya, yang berjuang di abad 20 itu nabi yang mulia Muhammad atau Insinyur Soekarno? Untuk kemerdekaan Indonesia?” tanya Sukmawati dalam diskusi bertajuk ‘Bangkitkan Nasionalisme Bersama Kita Tangkal Radikalisme dan Berantas Terorisme’, Senin (11/11/2019).

Pertanyaan tersebut sempat ingin dijawab oleh beberapa peserta diskusi. Salah satu yang diperbolehkan menjawab ialah mahasiswa UIN, Jakarta, Maulana.

“Memang benar, pada saat awal abad ke-20 itu yang berjuang adalah insinyur Soekarno…..,” jawab Maulana.

“Sudah cukup saya tanya itu saja,” potong Sukmawati.

Sukmawati menolak adanya anggapan seorang muslim tidak boleh menghormati sosok selain Nabi Muhammad.

Baca juga:  Respon Pernyataan Prabowo, Ketum PRIMA: Poros Tengah Jalan Kembali pada Jatidiri Bangsa

“Memangnya kita tidak boleh menghargai, menghormati orang-orang mulia di awal-awal atau di abad modern? Apakah yang selalu menjadi suri tauladan itu hanya nabi-nabi?” Tanyannya.

“Ya oke nabi-nabi, tapi perjalanan sejarah seperti revolusi industri, apakah kita tidak boleh menghargai seperti Thomas Jefferson, Thomas Alfa Edison, orang-orang mulia untuk kesejahteraan manusia?”

“Saya pikir-pikir Anda tidak benar kalau untuk tidak menghargai dan menghormati mereka-mereka yang berbudi mulia,” jelas Sukmawati.