Sukmawati Sebut Soekarno Lebih Berjasa dari Nabi Muhammad SAW, Ini Tanggapan Hidayat Nur Wahid

Politikus PKS Hidayat Nur Wahid mengkritik keras Sukmawati yang menilai jasa Soekarno lebih besar dibandingkan Nabi Muhammad SAW.

Untungnya Bapak Bangsa &Proklamator Indonesia bukan Sukmawati, tapi adalah Bung Karno,” kata Hidayat di akun Twitter-nya @hnurwahid.

Kata Hidayat, Soekarno merupakan tokoh yang mengaku kebesaran dan kontribusi Nabi Muhammad SAW dalam kehidupan manusia termasuk berbangsa dan bernegara.

Kita sbg Umat Islam, harus katakan Muhammad adalah Pemimpin Besar&Terbesar, tak ada Pemimpin yg lebih besar dari Muhammad SAW,” jelasnya.

Sebelumnya, Sukmawati Soekarnoputri mempertanyakan peran Nabi Muhammad SAW dalam merebut kemerdekaan Indonesia dibandingkan Soekarno.

Baca juga:  Duh, Dalam Sejarah Prestasi SEA Games Indonesia Terpuruk di Era Jokowi

“Sekarang saya mau tanya, yang berjuang di abad 20 itu nabi yang mulia Muhammad atau Insinyur Soekarno? Untuk kemerdekaan Indonesia?” tanya Sukmawati dalam diskusi bertajuk ‘Bangkitkan Nasionalisme Bersama Kita Tangkal Radikalisme dan Berantas Terorisme’, Senin (11/11/2019).

Pertanyaan tersebut sempat ingin dijawab oleh beberapa peserta diskusi. Salah satu yang diperbolehkan menjawab ialah mahasiswa UIN, Jakarta, Maulana.

“Memang benar, pada saat awal abad ke-20 itu yang berjuang adalah insinyur Soekarno…..,” jawab Maulana.

“Sudah cukup saya tanya itu saja,” potong Sukmawati.

Sukmawati menolak adanya anggapan seorang muslim tidak boleh menghormati sosok selain Nabi Muhammad.

Baca juga:  Alhamdulillah Ingkari Janji, Puan Maharani Rangkap Jabatan

“Memangnya kita tidak boleh menghargai, menghormati orang-orang mulia di awal-awal atau di abad modern? Apakah yang selalu menjadi suri tauladan itu hanya nabi-nabi?” Tanyannya.

“Ya oke nabi-nabi, tapi perjalanan sejarah seperti revolusi industri, apakah kita tidak boleh menghargai seperti Thomas Jefferson, Thomas Alfa Edison, orang-orang mulia untuk kesejahteraan manusia?”

“Saya pikir-pikir Anda tidak benar kalau untuk tidak menghargai dan menghormati mereka-mereka yang berbudi mulia,” jelas Sukmawati.