Ganti Buku Agama Islam Alasan Cegah Radikalisme, Kemenag Cari Proyek

Kementerian Agama (Kemenag) hanya mencari proyek isu radikalisme dengan mengganti buku agama Islam.

“Kemenag cari proyek dengan mengganti buku agama Islam sebagai alibi untuk mencegah radikalisme di kalangan pelajar,” kata Achsin Ibnu Maksum kepada suaranasional, Selasa (12/11/2019).

Menurut Achsin, pengadaan buku di kemenag itu nilainya mencapai miliaran. “Belum lagi, makelar yang bermain memberikan bonus pejabat kemenag jika buku tersebut dicetak di sebuah percetakan tertentu,” paparnya.

Kata Achsin, sangat salah isu radikalisme dibawa di kemenag. “Di kemenag itu musuh utamanya korupsi dan makelar proyek dan jabatan,” jelas Achsin.

Achsin mengatakan, KPK atau LSM antikorupsi seperti ICW harus turun tangan terkait pengadaan buku di kemenag.

Kementerian Agama berencana mengganti buku pendidikan agama Islam di seluruh Indonesia. Tujuannya, menurut Kemenag, demi “mencegah penyebaran radikalisme maupun intoleransi” di tengah masyarakat.

“Kami melakukan penulisan ulang terhadap buku-buku agama di sekolah kita di seluruh Indonesia. Insyaallah tahun ini selesai,” kata Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kamaruddin Amin di Kementerian Komunikasi dan Informasi, Jakarta, Senin (11/11/2019).

Amin berkata rencana itu akan rampung pada akhir Desember tahun ini sehingga Menteri Agama Fachrul Razi bisa meluncurkan buku tersebut secepatnya. “Isi buku itu sangat berorientasi pada moderasi beragama,” ujar Amin.