459 Sekolah di DKI Jakarta Dapatkan Program Makanan Tambahan

Demi meningkatkan kecukupan zat gizi pada anak sekolah, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyelenggarakan program Penyediaan Makanan Tambahan Anak Sekolah (PMTAS). Tahun 2019, pemberian makanan tambahan ini dilakukan di 459 sekolah di DKI Jakarta. “Program PMTAS sudah menjangkau 53 kelurahan di Jakarta dengan mempertimbangkan faktor sosial ekonomi,” ujar Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.

Gubernur Anies menyatakan, program yang diberikan Senin hingga Jumat ini bertujuan agar anak-anak usia dini mendapat asupan makanan sehat dan bergizi tinggi. Sehingga pertumbuhan jasmani dan intelektualitasnya bisa tumbuh dengan baik.

Program PMTAS telah dilakukan di 75 taman kanak-kanak dan taman pendidikan Al-Quran dengan jumlah 5.304 murid, 375 SD dengan peserta 137.718 murid, dan 9 sekolah luar biasa (SLB) dengan peserta 1.700 murid. Total siswa yang menikmati PMTAS sebanyak 144.722 orang.

Baca juga:  Islam Ramah, Tema Mubes Iksab TBS Kudus

Sebaran SDN dalam program PMTAS, yakni 3 sekolah di Kepulauan Seribu, 26 dan 28 sekolah di Jakarta Utara wilayah 1 dan 2, 19 dan 33 sekolah di Jakarta Pusat wilayah 1 dan 2. Berikutnya, 99 dan 35 sekolah di Jakarta Barat wilayah 1 dan 2, 61 sekolah di Jakarta Timur, serta 32 dan 39 sekolah di Jakarta Selatan wilayah 1 dan 2. “Ke depannya, pelaksanaan program itu akan terus dikembangkan agar bisa menjangkau seluruh wilayah dan semua sekolah di ibu kota,” kata Gubernur Anies.

Orang tua siswa menyambut baik program penyediaan makanan tambahan ini. Kristina (39) wali murid SDN di Johar Baru, Jakarta Pusat, mengatakan pemberian makanan tambahan bisa dibarengi dengan edukasi tentang gizi dan kebutuhan makanan sehat. “Ini perlu agar anak-anak lebih paham dan mengerti tentang makanan sehat bergizi tinggi yang dibutuhkan tubuh,” katanya.

Baca juga:  Kasus Crane Mekah, Petunjuk Pengadaan Mobil Crane Pelindo Jadi Peristiwa Besar

Dari 29 varian menu program PMTAS, sekolah atau komite sekolah berupaya memperkenalkan para pelajar dengan makanan bergizi yang menggabungkan sayur-mayur dan buah-buahan.

Misalnya saja nagasari dan apel, roti dan jeruk, pisang dan telur rebus, sandwich isi telur dan duku, roti dan pisang, jasuke dan salak, lemper isi ayam dan lengkeng, kroket singkong isi sayur dan apel, martabak telur dan rambutan, kue wortel dan manggis, risoles isi sayuran dan sawo, serta puding buah dan jambu air.

“Sekolah atau komite bebas memilih menu sesuai dengan kemampuan komite dalam menyediakan menu-menu tersebut,” kata Kepala Seksi Peserta Didik dan Pembangunan Karakter Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Ida Nurbani. (tempo)