Politikus PDIP Dewi Tanjung melaporkan Novel Baswedan dengan tudingan rekayasa penyiraman air keras dan melaporkan ke polisi membuktikan penguasa ingin mengancurkan KPK.
Demikian dikatakan pengamat politik Muslim Arbi dalam pernyataan kepada suaranasional, Kamis (7/11/2019). “Penyiraman air keras ke mata Novel Baswedan itu fakta dan bukan rekayasa,” paparnya.
Kata Muslim, rekayasa penyiraman Novel Baswedan diopinikan akun Twitter pendukung Jokowi. “Akun-akun Twitter menggiring opini untuk menghancurkan Novel Baswedan dan KPK,” jelasnya.
Menurut Muslim, penguasa menganggap keberadaan Novel Baswedan sebagai ancaman. “Novel penyidik KPK yang sangat berani menyeret para pejabat yang tersangkut kasus korupsi,” paparnya.
Muslim meminta Novel Baswedan tidak keluar dari KPK karena sosoknya sangat dibutuhkan dalam pemberantasan korupsi di Indonesia.
“Walaupun UU KPK hasil revisi berlaku dan Ketua KPK dipimpin seorang polisi bernama Firli Bahuri, Novel harus ada di dalam KPK,” pungkasnyam
