Menag Hanya Sebut Ustadz Timbulkan Perpecahan Bangsa Ditindak, Tokoh Kristen Papua Protes

Pernyataan Menteri Agama Fachrul Razi yang menyebut hanya ustadz yang akan ditindak bila menimbulkan perpecahan bangsa mendapat protes dari tokoh kristen Papua Christ Wamea.

Bpk Menag ini terobosan yg baik, namun sbg seorg nasrani sy sarankan kpd bpk bhw jgn bpk menindak tegas Ustadz2 dr agama islam sj tp klu blh kpd semua penceramah agama,” kata Christ Wamea di akun Twitter-nya @ChristWamea.

Menurut Christ, ada penceramah agama selain Islam yang memunculkan perpecahan bangsa.

Kpd semua penceramah agama, soalnya ada jg pendeta di agama Kristen Protestan yg isi khotbanya mengadu domba & mendeskreditkan sesama umat,” jelasnya.

Sebelumnya Menteri Agama, Fachrul Razi menegaskan akan menindak tegas ustadz-ustadz yang isi ceramahnya bisa mengancam keutuhan bangsa.

Hal tersebut disampaikan Fachrul Razi di acara Kompas TV, Rabu (23/10/19).

Fachrul Razi membeberkan alasan Presiden Jokowi memilih dirinya.

“Saya mencoba menggali di benaknya Pak Presiden, beliau melihat saya berceramah memberikan khotbah mengajarkan damai, Islam mengajarkan rahmatalil Alamin, dan saya sejalan dengan beliau, ujar Fachrul Razi.

Fachrul Razi mengatakan, Presiden Jokowi memberikan beberapa catatan, khususnya isu radikalisme.

“Semuanya kita perhatikan dengan baik, kalau bicara masalah keutuhan bangsa berbicara tentang sumber daya manusia, yang perlu catatan sedikit adalah isu radikalisme,” ujar Fachrul Razi.

Terkait apa yang akan dilakukan, Fachrul Razi mengaku bahwa ustadz-ustadz di Indonesia sangat baik dan mengajarkan kedamaian.

Namun, Fachrul Razi juga mengatakan bahwa masih ada segelintir ustadz yang terkadang lalai memberikan ceramah yang mampu berdampak pada keutuhan bangsa.

“Sebetulnya radikalisme kalau di mata saya, kita semua beruntung negara kita damai karena banyak ustadz yang memiliki tanggungjawab tinggi seputar keutuhan bangsa, memang ada 1-2 ustadz yang memberikan ceramah yang kadang lalai menampilkan penafsiran ayat atau hadist tertentu yang bisa menimbulkan perpecahan dan permusuhan,” ujarnya.