RSUD dr Soegiri Lamongan Miliki 31 Mesin Hemodialisa

Lamongan-RSUD dr Soegiri Lamongan usai mendapat Akreditasi A Paripurna semakin melengkapi fasilitas pelayanannya. Rumah sakit pelat merah tersebut kini memiliki 31 unit mesin hemodialisa (cuci darah) dan pelayanan kemoterapi.

Direktur RSUD dr Soegiri dr M Chaidir Annas mengungkapkan, tahun ini ada penambahan 16 unit hemodialisa. Sehingga yang sebelumnya hanya memiliki 15 unit, kini sudah ada 31 unit.

Selain penambahan unit hemodialisa, RSUD dr Soegiri kini juga sudah memberikan pelayanan kesehatan berupa tindakan kemoterapi.

Chaidir Annas menjelaskan bahwa meski RSUD dr Soegiri sudah mendapat Akreditasi A Paripurna, bukan berarti berhenti untuk memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat Lamongan.

Baca juga:  Orang Tua Teroris Bom Thamrin Asal Tegal Minta Maaf Kepada Rakyat Indonesia

Seperti sudah dimilikinya pengobatan non bedah untuk memeriksa saluran pencernaan (endoskopi), operasi katarak dengan sayatan minimal, dan metode ESWL (Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy) yakni pengobatan batu ginjal tanpa operasi, serta pelayanan informasi ketersediaan ruang rawat inap secara daring.

Sementara itu Bupati Fadeli saat Tasyakuran Penambahan Mesin Hemodialisa dan Pelayanan Kemoterapi RSUD dr Soegiri Lamongan, Selasa (24/9), berharap bahwa selayaknya rumah sakit sebagai pusat pelayanan kesehatan, harus terus melakukan inovasi.

Menurut dia, membahagiakan pasien selama rawat inap hingga memberikan pelayanan terbaiknya merupakan bagian dari keseriusan dalam melayani pasien.

“Akreditasi A Paripurnya yang telah didapatkan RSUD dr Soegiri harus diimbangi dengan inovasi. Membahagiakan pasien rawat inap hingga memberi pelayanan terbaik merupakan keseriusan dalam melayani pasien,” ungkapnya merujuk ruang bermain dan pendidikan “Gerak Menari” yang merupakan hasil kerjasama dengan CSR Bank Jatim.

Baca juga:  Ustadz Abdul Somad Ziarah ke Sunan Kudus

Terkait penambahan unit hemodialisa, Fadeli menjelaskan bahwa tujuan utama penambahannya untuk memudahkan jangkauan masyarakat Lamongan yang ingin cuci darah.

“Ini merupakan solusi untuk masyarakat. Sehingga tidak terlalu jauh hingga ke kota tetangga untuk cuci darah. Cukup di wilayahnya saja”, ujarnya. (rin)