Repdem Papua Barat: Radikalisme dan Separatisme, Perusak Persatuan dan Kesatuan serta Keutuhan NKRI

Dominggus Yable (IST)

Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Relawan Perjuangan Demokrasi (REPDEM) Provinsi Papua Barat, Dominggus Yable, menyatakan radikalisme dan separatisme harus secepatnya dibasmi dari Bumi Pertiwi.

“Banyak problematika yang terjadi dalam tatanan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, berpemerintahan, berpolitik dan berdemokrasi. Dari sekian problema, tentu yang patut dibasmi adalah paham radikalisme dan separatisme,” kata Yable di Jakarta, Rabu (18/9).

Menurut pengamatan Yable, usai penyelenggaraan Pilpres 2019, muncul rentetan permasalahan di Papua dan Papua Barat hingga kemudian di jantung Indonesia bergolak persoalan misalnya penolakan revisi UU KPK seperti yang terjadi saat ini.

“Maka radikalisme dan separatisme ini seperti menusuk dari belakang. Kita harus tindak tegas oknum-oknum yang jelas bersalah,” ujarnya.

Kemudiam persoalan sosial dan ekonomi, kebudayaan, kesejahteraan, kedaulatan, perpolitikan, ketertiban dan keamanan, ketahanan dan sebagainya. Yable mengatakan Indonesia harus lebih maju dan berpikir sebagai sebuah bangsa yang sesuai cita-cita NKRI dengan peradaban baru di era digital.

“Masyarakat yang terkotak-kotak sementara kaum radikalis mulai masuk ke wilayah yang tidak diperkirakan sebelumnya. Isu KPK yang disusupi kaum radikalis dengan agenda melindungi koruptor tiba-tiba saja muncul. Bagi saya, semua itu gampang. Mari kita kembali ke UUD 1945 berdasarkan Pancasila. Semua selesai!”

Menutup pernyataannya, Yable meminta semua pihak agar menahan diri, introspeksi dan berpikir jernih untuk memajukan bangsa Indonesia. Mulai dari Aceh sampai Papua. Bahwa kemajuan dari sebuah bangsa tergantung keinginan kuat untuk berubah, untuk maju dan untuk mencapai kemakmuran bersama.

“Indonesia adalah pekerjaan bersama. Apapun suku dan ras kita. Dari Aceh sampai Papua itulah Indonesia. Jika Indonesia maju, maka kita semua merasakan bersama. Jika Indonesia masih belum makmur, masih korupsi, marilah kita berjuang bersama-sama.”