Polisi Lumpuhkan Pembobol 19 Rumah di Kota Mojokerto.

Mojokerto – Meski seorang diri, Nurhaji (48), warga asal Dusun/Desa Brangkal, Kecamatan Balongpanggang, Kabupaten Gresik, berhasil mengobok-obok wilayah Mojokerto. Tercatat, ia sudah membobol rumah di 19 TKP.

Aksinya yang cukup meresahkan warga, membuat Tim Satreskrim Polres Mojokerto Kota fokus memburu Nurhaji. Tim yang dipimpin Kasatreskrim AKP Ade Warokka itu berbekal rekaman CCTV yang merekam aksi Nurhaji saat mencuri.

“Setelah teridentifikasi, tim kami menangkap pelaku pada Minggu (8/9), di Jalan Semeru, Bancang Gang Kemuning No 5, Kelurahan Wates, Kecamatan Magersari, Kota Mojokerto,” kata Kapolres Mojokerto Kota, AKBP Sigit Dany Setiyono, Senin (9/9/2019).

Penangkapan itu dilakukan tidak jauh dari rumah Akhmad Fathoro Hadi, salah satu korban yang telah disatroni Nurhaji. Saat disergap dan digeledah, Nurhaji melawan dan mencoba melarikan diri. Tidak ingin buruannya lepas, Ade Warokka dan timnya melakukan tindakan tegas terukur tepat di kaki Nurhaji.

Baca juga:  Pendidikan di Lamongan Sangat Berkualitas

“Tim kami terpaksa menembak kaki kiri pelaku, karena pelaku melawan dan mencoba kabur,” tegas Sigit.

Setelah dilumpuhkan, Tim Satreskrim Polres Mojokerto Kota membawa pelaku ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan. Di sisi lain, tim ini juga menyita sejumlah barang bukti, baik sarana maupun hasil kejatahan.

Barang bukti yang disita itu adalah perhiasan emas berupa gelang, sepasang anting dan kalung; uang tunai Rp 57.632.000; satu unit handphone merk Nokia; sebuah linggis; dua jaket pelaku; sebuah topi milik pelaku serta dompet milik pelaku.

“Dia merupakan pelaku tunggal. Dia berangkat dari Gresik menggunakan motor. Sampai di Mojokerto, motor dititipkan di suatu tempat kemudian pelaku memakai sepeda angin untuk mencari sasaran,” beber Sigit.

Baca juga:  Remaja Gondrong Asal Amerika ini Hafal Quran

Bila sudah mendapat gambaran sasaran, pelaku Nurhaji kemudian memanjat pagar, merusak dan mencongkel jendela rumah lalu masuk ke dalam kamar dan menguras semua harta benda milik korban.

“Dalam setiap aksinya, pelaku selalu menggunakan sarung tangan agar tidak meninggalkan jejak sidik jari,” ungkap Sigit.

Dari pemeriksaan sementara terungkap, Nurhaji sudah tercatat beraksi di 19 TKP. Namun penyidik meyakini, aksi Nurhaji lebih dari itu. Sehingga kasus ini masih terus didalami dan dikembangkan.

“Semua TKP-nya berada di Mojokerto, tapi masih akan kami dalami dan kembangkan,” tandas Sigit.(Rin)