Mahfud MD Sebut Ada Pesantren Terkena Radikalisme

Saat ini ada pesantren yang terkena radikalisme dengan menolak upacara bendera dan lagu kebangsaan Indonesia Raya.

“Yogyakarta saya tahu ada, di Magelang (ada), gak boleh menyanyikan lagu Indonesia Raya, mengibarkan (bendera) merah putih,” kata anggota Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Mahfud MD dalam diskusi di Jakarta, Jumat (16/8/2019) dikutip dari tempo.co.

Kata Mahfud, pesantren yang terkena radikalisme sangat berbeda dengan pesantren lainnya. “Mendirikan lembaga pendidikan yang sangat jauh berbeda,” jelas Mahfud.

Mahfud mengatakan, untuk mengatasi ancaman radikalisme itu maka dia bersama sejumlah tokoh yang tergabung dalam Gerakan Suluh Kebangsaan hari ini berkumpul untuk membuat skenario tentang kondisi Indonesia.

Dalam diskusi yang berlangsung tertutup itu hadir sejumlah tokoh seperti Salahuddin Wahid atau Gus Solah, Haedar Nasir, Alwi Shihab, Komaruddin Hidayat, Amin Abdullah, Sudhamek, Alissa Wahid, Najeela Shihab, Romo Benny Susetyo, Hilmar Farid, Jaleswari Pramodhawardani, Noor Huda Ismail, dan perwakilan dari Badan Intelijen Negara serta Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Suhardi Alius.