Cegah Radikalisme, Pemuda Aswaja: Banser Perlu Dilibatkan dalam Seleksi Anggota TNI

Barisan Ansor Serbaguna (Banser) perlu dilibatkan dalam seleksi anggota TNI agar institusi pertahanan negara ini tidak kemasukan kelompok radikal seperti kasus Enzo Zens Allie.

“Kami dukung Banser atau Ansor dilibatkan dalam seleksi anggota TNI biar tidak kemasukan orang radikal seperti Enzo yang diduga simpatisan HTI,” kata Koordinator Pemuda Aswaja Nur Khalim dalam pernyataan kepada suaranasional, Jumat (9/8/2019).

Menurut Nur Khalim, Enzo diduga kuat sebagai simpatisan HTI, organisasi yang sudah dilarang di Indonesia karena bertentangan dengan ideologi Pancasila.

“Akun Facebook Enzo dikunci, artinya ada yang dirahasiakan,” ungkap Nur Khalim.

Nur Khalim mengatakan, pelibatan Banser dalam seleksi anggota TNI bukan mengecilkan peran TNI. “Justru kerja sama ini membuat anggota TNI makin bagus dan terhindar dari penyusup kelompok radikal,” jelasnya.

Ia mengatakan, kelompok radikal melakukan penyusupan ke semua institusi negara.

“Mereka mempunyai tujuan jangka panjang menjadikan Indonesia sebagai khalifah dengan menyusupkan ke berbagai institusi negara termasuk di TNI/Polri,” pungkasnya.

Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen Sisriadi menyampaikan, pihaknya sudah sangat selektif dalam menyaring para taruna Akmil. Termasuk kepada Enzo Zens Allie.

“Tidak (radikal). Kita kan ada sistem seleksi yang berbeda dengan seleksi orang mau kerja sif siang, sif malam. Ini untuk megang senjata dia. Jadi sudah selektif,” tutur Sisriadi saat dihubungi Liputan6.com, Rabu (7/8/2019).