Tak Mau Dialog dengan FPI, Istana Takut Kalah & Pengecut

Istana melalui Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko takut kalah dan pengecut dengan menolak dialog dengan FPI.

“FPI siap dialog namun Istana menolak. Artinya Istana takut kalah dalam argumen dalam dialog nantinya dengan FPI,” kata aktivis Rahman Simatupang dalam pernyataan kepada suaranasional, Rabu (7/8/2019).

Menurut Rahman, secara ideologi organisasi, FPI tidak bertentangan Pancasila dan UUD 45. “Sejak era Presiden Habibie sampai SBY, FPI tidak dipermasalahkan ideologinya,” ungkapnya.

Kata Rahman, Habib Rizieq sangat paham dengan Pancasila karena disertasi untuk mengambil doktor di Universitas Kebangsaan Malaysia tentang Pancasila.

“Isu FPI tudingan tidak sesuai ideologi negara Indonesia tidak pernah membaca AD/ART FPI,” jelasnya.

Selain itu, Rahman menuding Istana pengecut menolak dialog dengan FPI. “Taliban saja diajak dialog di Jakarta. Harusnya Istana bersedia berdialog dengan FPI,” pungkasnya.

Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko menyebut pemerintah menutup pintu dialog dengan Front Pembela Islam (FPI). Moeldoko menilai tidak ada yang perlu didiskusikan dengan FPI.

“Dialog? Sudah jelas, kan gitu. Nggak perlu ada dialog sepanjang, oke ikuti aturan mainnya, selesai semuanya. Apalagi yang perlu dialog?” kata Moeldoko di Istana Negara, Jakarta Pusat, Selasa (6/8/2019).

Menurutnya, permasalahan FPI akan selesai jika ormas yang identik dengan Habib Rizieq Syihab itu mendeklarasikan Pancasila sebagai ideologi.

“Ya saya pikir itulah, jangan mengembangkan ideologi lain, sudah itu prinsipnya. Dengan tegas FPI, ‘oke ideologi saya Pancasila’, selesai. ‘Perilaku-perilaku Pancasila’, selesai, kan gitu. Apalagi yang perlu didialogan? Nggak ada yang didialogan,” paparnya.