Barang Bekas Menghantarkan Nenek Salkah Ibadah Haji

Meski sudah berusia 75 tahun, Salkah nenek asal Desa Pucuk, Lamongan, akhirnya bisa menunaikan rukun islam ke-5, yaitu ibadah haji.

Tekad kuat sang nenek yang setiap harinya hidup dari mengais sisa orang atau pemulung, pada 2 Agustus 2019 mendatang akan berangkat ke tanah suci dari biaya yang dikumpulkan selama 25 tahun ini.

“Sudah 25 tahun mas menanti, Alhamdulillah bisa berangkat,” kata nenek sambil membetulkan hasil barang bekas yang didapatkannya. (17/07/2019).

Baca juga:  Hore, Ahok Pastikan Roda Dua Bisa Lintasi Thamrin-Medan Merdeka Barat lagi

Tubuh yang sedikit membungkuk dan rentah sang nenek tetap bekerja berjualan barang bekas, seperti kardus, botol bekas dan koran yang ia kumpulkan dari pasar Pucuk setiap pagi dan sore hari.

Dari penjualan barang bekas yang dikumpulkan sang nenek, setiap harinya menerima uang senilai Rp 25 ribu sampai Rp 50 ribu. Dari uang situlah nenek dengan usianya lebih dari setengah abad yang di ditabung setiap hari.

“Sudah cukup lama mas, lah wong saya kumpulkan duit rentang waktu 25 tahunan,” ungkapnya.

Nenek Salkah yang mempunyai lima orang anak ini terdaftar sebagai calon jamaah haji Indonesia asal Lamongan 10 tahun lalu itu, dengan kloter terbang 78.

Baca juga:  Ulil Abshar Abdalla: Shalat itu Meditasi

Saking inginnya ke Kabah, rumah umat Islam, ia sampai kerap bermimpi. “Aku sampai mimpi-mimpi mas, setiap ada orang yang mau berangkat haji saya nangis. Saya belum berangkat seperti mereka,” pungkas nenek Salkah dengan mata berkaca-kaca.(RINTO/AKAR)