Sosiolog: Proyek Kereta Cepat China di Indonesia Terlalu Mahal & tak Diperlukan

Proyek kereta cepat Jakarta-Bandung oleh China terlalu mahal mencapai Rp81 triliun.

“Mahal sekali Biaya Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Capai Rp 81 Triliun. Pada hal tdk terlalu diperlukan,” kata sosiolog Musni Umar di akun Twitter-nya @musniumar.

Musni berkomentar seperti menanggapi berita CNBC Indonesia berjudul Biaya Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Capai Rp 81 Triliun.

Kata Musni, kereta cepat yang dibiayai China tidak diperlukan karena sudah ada travel maupun kereta api.

Baca juga:  Ada Indikasi Joshua Suherman Punya Agenda Adu Domba Umat Islam

“Sudah ada KA dan transportai milik pribumi seperti Baraya dll,” ungkapnya.

Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI) mencatat biaya total proyek kereta cepat Jakarta-Bandung mencapai US$ 6,017 miliar atau setara Rp 81,23 triliun. Angka ini sedikit meningkat dari total biaya yang diketahui sebelumnya yaitu US$ 5,99 miliar atau setara Rp 80,86 triliun.

Chairman Perusahaan konsorsium pelat merah PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI) Sahala Lumban Gaol mengatakan biaya total ini sudah termasuk dengan biaya asuransi proyek dan ebt service reserve account (DSRA) yang harus ditanggung PT Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC).

Baca juga:  Tsunami Memporak-Porandakan Elektabilitas Jokowi-KH Ma'ruf Amin, Ini Dasarnya

“Sebenarnya memang dari awal total semua itu US$ 6,017 miliar. Kalau yang US$ 5,99 miliar itu belum termasuk asuransi dan yang lainnya,” kata Sahala di Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Selasa (20/02/2018).