Terkait Cuitan Budaya Kebaya, Ini Klarifikasi Dosen Universitas NU Yogyakarta

Dosen Universitas NU Yogyakarta Bambang Arianto memberikan klarifikasi terkait budaya kebaya yang menghebohkan di media sosial.

Berikut ini klarifikasi Bambang Arianto:

Jagat media sosial baik itu di Twitter, Instagram, Youtube dan Facebook gaduh karena cuitan dari akun
@BamsBulaksumur yang membahas budaya kebaya. Berikut tweet dari Bambang Arianto pemilik akun
@BamsBulaksumur
“Budaya kebaya seperti ini yg kudu terus dikembangkan krn Indonesia itu penganut Islam Nusantara
bukan yang laen”

“Begitulah cuitan Bambang Arianto yang kemudian viral di media sosial. Setelah dikonfirmasi Bambang
Arianto menyatakan kepada media suaranasional.com untuk menghapus frase “berkebaya tanpa jilbab”
dikarenakan dalam pemberitaan sebelumnya mengunakan frase tersebut. Selain itu alasan cuitan tersebut

lebih kepada seruan agar kita lebih mempertegas keberagaman dan khasanah budaya di tanah air. Salah
satunya adalah lewat pakaian adat budaya masing-masing dan tidak ada maksud lain dari cuitan tersebut.

Terakhir, melalui akun Twitternya Bambang Arianto juga meminta maaf kepada warganet jika ada yang
tersinggung dari cuitan tersebut.

Berikut cuitan permintaan maaf dari Bambang Arianto;

Tweet Klarifikasi – twitter

“Beberapa hari ini ada tweet sy yg bikin kontroversial dimedia sosial. Oleh karena itu atas nama pribadi
sy mohon maaf bila ada yg tersinggung & salah paham atas tweet tsbt. Sy janji tdk akan lagi mengulangi
tweet yg menyinggung perasaan orang laen. Udah gitu aja #BamsBulaksumur”
Terakhir, Bambang Arianto juga meminta agar kesalahpahaman dalam memaknai cuitan tersebut tidak
diperpanjang dan bisa dijadikan bahan renungan kita bersama.

Baca juga:  Vendor Bansos Mundur, Tak Sanggup Bayar Uang Muka Untuk Juliari