Pengurus PBNU: Kehadiran Salafi-Wahabi, HTI & PKS Indonesia Terpecah

Indonesia terpecah-belah atas kehadiran salafi-wahabi, HTI dan PKS-Ikhwanul Muslimin.

“Persoalan Islam Indonesia adalah adanya SALAFI-WAHABI, HTI, & IM/PKS. Akibat kehadiran mereka 30 th belakangan ini tlh membuat Indonesia terpecah-belah,” kata Wakil Ketua Lembaga Takmir Masjid Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Dr Ayang Utriza Yakin di akun Twitter-nya @Ayang_Utriza.

Menurut Kiai Ayang, dakwah salafi-wahabi selalu menyalahkan orang lain. “Dakwah politis (HTI), & dakwah MLM (PKS) mrusak jalinan warga & rekatan antar masyarakat,” ungkapnya.

Kata Kiai Ayang dakwah mereka yang gebyak-uyah, tanpa tata-krama ala Indonesia.

“Bayangkan cuma 1 orang di perumahan, tapi melawan mayoritas yg NU atau Muhamadiyyah dan itu sering terjadi. Di grup WA, FB, Twitter: siapa yang paling sering menyalahkan orang lain? Salaf-Wahabi & IM/PKS!” kata Kiai Ayang

Menurut peneliti Posdoktoral di Universitas Katholik de Louvain, Belgia dalam menghadapi salafi-wahabi, HTI dan PKS semua santri, ustaz beneran yang terdidik (S-1 sd S-3) harus aktif.

“Turun lapangan dakwah di masjid, mushalla, majelis taklim di mana saja di kantor-kantor BUMN, kementerian, kantor swasta, lembaga kemanusiaan, sekolah, universitas,” jelasnya.