Lulusan Amerika, PKPI Usulkan Diaz Hendropriyono Jadi Menteri Jokowi

Perolehan suara #01 saat ini diketahui diatas suara #02, partai-partai pengusung Jokowi-Ma’ruf pun mulai menyiapkan nama-nama perwakilan kader mereka untuk bisa duduk di kabinet pemerintahan ke depan.

Tak terkecuali bagi partai pendukung yang tak lolos ambang batas parlemen. Seperti PKPI yang akan mengusulkan Ketua Umum mereka yakni Diaz Hendropriyono agar bisa menjadi menteri di pemerintahan selanjutnya.

Verry Surya Hendrawan Sekjen PKPI, menilai ada beberapa pertimbangan besar yang menjadikan Diaz pantas untuk dijadikan menjadi menteri. Hal itu mulai dari latar belakang pendidikan yang sudah dijalaninya.

“Kami juga tentunya harus mengukur diri dengan capaian apa yang PKPI peroleh di parlemen ya. Kan kita tidak tembus PT dan terus kita hanya di nasional hanya 200-an saja DPRD. Kami ajukan ketum kami, Mas Diaz,” ucap Verry seperti dilansir kumparan, Jumat (7/3/2019).

“Bilamana capres-cawapres terpilih tentu saja ini yang kami ajukan secara profil dia punya catatan lengkap dari educational background beliau memang Bachelor Degree di US, pemegang 3 gelar master juga di US, Doktornya juga dan lulus dengan kategori terbaik,” imbuhnya.

bahkan pertimbangan lainnya juga ialah pengalaman kerja Diaz yang sudah menggeluti berbagai bidang pekerjaan. Verry menyinggung mulai dari pengalaman bekerja di luar hingga dalam negeri.

Untuk dalam negeri, Diaz saat ini menjabat sebagai staf khusus Presiden Jokowi sekaligus komisaris Telkomsel.

“Pengalaman kerja sudah pernah kerja baik di luar maupun di dalam negeri, di swasta maupun pemerintahan. Pemerintahan US juga sudah pernah,” jelasnya.

”Di Indonesia sebagai staf khusus presiden dan sebelumnya sudah jadi analisis di BIN. Staff khusus di Menkopolhukam, sudah cukup mumpuni. Dia juga terakhir komisaris Telkomsel,” pungkasnya

Diketahui, Diaz Hendropriyono merupakan anak dari mantan ketum PKPI Abdullah Mahmud Hendropriyono. Sosok ayahnya tersebut juga merupakan mantan kepala BIN pada pemerintahan Presiden Megawati Soekarnoputri dan Susilo Bambang Yudhoyono.


Baca juga:  Miliki Rp800 Juta, Pemerhati Politik dan Kebangsaan: Pelaku Penembakan Kantor MUI Pusat Diduga Agen dan Harus Dimatikan