Pelajar NU Jepang Pungkasi Kegiatan Ramadan dengan Rembuk Organisasi dan Bagi Takjil

Kudus-Pelajar NU Desa Jepang, Kecamatan Mejobo, Kabupaten Kudus, menutup kegiatan ramadan 1440 H dengan bagi takjil dan rembuk organisasi dengan dewan alumni, Sabtu, 01/06/2019.

Selama ramadan tahun ini, IPNU-IPPNU Jepang rutin menggelar ngaji kitab Taqrib (al-Ghayah wa at-Taqrib) yang disampaikan oleh Ustaz Sholahuddin. “Dan kegiatan sore ini, menjadi kegiatan pungkasan oleh kami, sebelum tiban idul fitri,” terang Budi Pujiyanto, Ketua IPNU-IPPNU Jepang

Dalam kesempatan sore ini, kami membagikan ratusan takjil yang terpusat di Pertigaan Jepang, pada pukul 16.30 WIB, dan disambung dengan rembuk organisasi dan buka bersama, “alhamdulillah, selama ramadan ini rekan-rekanita sudah solid, untuk ngaji bareng,” jelasnya.

Dalam rembuk organisasi, kita mengundang alumni lintas periode, untuk menjawab berbagai persoalan dan hal-hal lain untuk menggugah roda organisasi agar semakin baik.

Baca juga:  Selama Lebaran, Kabupaten Bogor Nihil Kasus Baru Positif Covid-19

Halnya Afif Sholeh, ia menyampaikan, sebagai pelajar Nahdlatul Ulama’, di era millenial, kita harus melek terhadap teknologi yang makin masif berkembang pesat.

Beberapa tahun ini, kita sering mendengar istilah hoax, dari waktu kewaktu semakin mengalir saja, untuk itu kita harus mengupayakan melek teknologi dan literasi. Untuk meluruskan hal-hal yang berbau hoax, kita harus suguhi masyarakat dengan suatu kebenaran yang kita luruskan melalui konten yang baik dan tak menjerumuskan.

“Lebih-lebih, penawaran sosial media makin variatif, misalnya Facebook, Instagram, WhatsApp dan lain sebagainya, untuk itu kita harus mengisi konten semua medsos dengan konten yang baik dan mengajarkan hal yang mendidik,” ujar Afshol, sapaan akrab dari salah satu pengurus aktif IPNU Cabang Kudus.

Sementara Deny Widya Vindiyanto, eks demisioner IPNU Jepang, secara hati ia menjelaskan bahwa, “IPNU-IPPNU adalah organisasi kita bersama, organisasi yang menampung pelajar-pelajar untuk berkumpul secara aktif dan selalu dalam ranah positif,” kata Deny.

“mari kita bangun organisasi ini untuk lebih baik lagi, NU ini milik kita semua, milik seluruh Bangsa, dengan kegiatan ‘urun-rembuk’ semacam ini, akan meningkatkan kesolid-an kita untuk menciptakan pelajar-pelajar nusantara yang lebih gemilang, khususnya di Jepang” tandas Deny. (Fakhrudin)