Diduga akan Lakukan Serangan Fajar, Satu Oknum Caleg & Satu Sopir Diamankan Polisi

Fenomena serangan fajar atau praktik politik uang dalam dunia politik itu sudah tidak asing lagi. Dan hal ini biasanya dilakukan oleh seseorang peserta pemilu saat mendekati satu hari sebelum pemilihan umum (pemilu) dengan memberikan sejumlah uang atau barang dengan harapan agar memilihnya.

Dan fenomena ini tidak hanya murni atas kehendak dari para peserta pemilu. Namun juga atas kehendak dari masyarakat mengharapkan serangan fajar itu ada.

Ternyata fenomena ini juga terjadi di wilayah Kabupaten Lamongan, dimana dua orang diduga akan melakukan praktik politik uang telah berhasil diamankan oleh Polisi Lamongan. Selain itu polisi juga mengamankan uang senilai lebih dari Rp 1 milyar.

Baca juga:  Survei PPPP Nyatakan Elektabilitas Prabowo Sudah di Atas Jokowi

“Memang ada yang telah kami amankan. Selain itu juga senilai uang sekira lebih dari Rp 1 milyar. Tunggu 24 jam-lah,” ungkap Kapolres Lamongan AKBP Feby DP Hutagalung,SIK.MH kepada awak media usai apel pengamanan Pemilu di Alun-alun Lamongan, Selasa (16/04/2019).

Ia mengatakan, dua orang ini diamankan saat polisi sedang berpatroli di wilayah Lamongan. Pihaknya belum tahu apakah ada dugaan tindak pidana pemilu atau tidak. Polisi, menunggu hasil rapat yang dilakukan oleh Bawaslu Lamongan.

“Jadi kami belum tahu apakah ini ada dugaan tindak pidana pemilu atau tidak,” jelasnya.

Sementara Kasat Reskrim AKP Norman Wahyu Hidayat saat ditemui awak media juga menjelaskan dua orang yang diamankan adalah sopir dan salah satu caleg peserta pemilu.

Baca juga:  Pasangan PDIP Ini Bisa Libas Ahok di Pilkada DKI Jakarta

“Mereka diamankan di jalur poros Surabaya-Lamongan, tepatnya di barat terminal Lamongan ketika polisi sedang berpatroli,” kata AKP Wahyu.

Dari dua orang itu polisi mengamankan barang bukti (BB) yang diguga akan melakukan praktik politik uang senilai lebih Rp 1 miliar yang dibungkus karton putih dan coklat dan tidak dalam amplop. Polisi juga mengamankan sebuah mobil Toyota Kijang Innova warna putih dengan nopol S 1976 JT, alat peraga kampanye, dan bendera parpol.(RINTO CAEM).