Masyarakat Tumpah Ruah, Kampanye Prabowo-Sandiaga Dinilai Sukses

Semua kampanye pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut dua, Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno dinyatakan sukses. Masyarakat selalu tumpah ruah mendatangi lokasi kampanye.

“Sejak kampanye terbuka dilakukan sampai sekarang, Alhamdulillah semua rencana berjalan dengan baik dan lancar di semua tempat,” kata Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani di sela konferensi pers Forum Sekjen Koalisi Adil Makmur Perjalanan Kampanye dan Persiapan Kampanye Akbar GBK di Prabowo Sandi Media Center, Jakarta, Sabtu (6/4/2019).

Ia menambahkan bahwa antusiasme masyarakat Indonesia dalam menyambut kampanye Prabowo-Sandiaga selama ini telah menambah dan mempertebal optimisme bagi kemenangan pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut dua tersebut.

“Seluruh tempat yang dihadiri oleh pak Sandi dan pak Prabowo disambut dengan antusias dan sigap oleh masyarakat kita. Meriah dan luar biasa sehingga kami yakin paslon kosong dua akan menang dalam pilpres pada tujuh belas April mendatang,” katanya.

Ahmad Muzani menyebutkan tumpah ruahnya masyarakat Indonesia dalam menyambut kehadiran Prabowo dan Sandiaga menjadi pertanda baik tentang akan adanya presiden baru.

“Antusiasme itu tergambar dari tumpah ruahnya masyarakat dari berbagai daerah sampai ke pelosok, sebuah pertanda baik untuk kita semua,” ungkapnya.

Menurutnya, kesuksesan kampanye yang telah diselenggarakan selama ini tidak ada unsur keterpaksaan dari pihak manapun.

“Mereka semua datang dengan selalu sukarela memberikan kontribusinya untuk acara paslon nomor urut dua,” katanya.

Lebih lanjut, Ia mengatakan bahwa komunikasi dengan berbagai pihak akan terus dilakukan demi melancarkan kampanye dan acara-acara mendatang.

“Kami akan meningkatkan kerja sama dengan berbagai partai pendukung dan para relawan serta komunikasi akan terus dilancarkan agar semua masalah yang kami hadapi di lapangan dapat diselesaikan dengan baik,” tutupnya. [teropongsenayan]


Baca juga:  Presidential Threshold Disahkan 20 %, Prabowo: Mirip 1960-an Menghalalkan Segala Cara