Suara kaum Milenial disebut sebagai penentu di Pemilu 2019. Menurut berbagai survei dan observasi, jumlah pemilih Milenial diperkirakan mencapai 35 persen dari jumlah total pemilih.
Caleg PDIP untuk DPRD DKI dapil Jakarta Pusat nomor urut 9, Elvi Diana mengatakan pemilih Milenial harus dilibatkan langsung ke dalam dunia politik.
Caranya, kata dia, remaja Milenial diberikan edukasi politik dengan memberikan mereka kesempatan terlibat dalam kampanye maupun tim pemenangan. Menurut dia, itulah tahap awal edukasi politik bagi kaum muda.
“Para Milenial ini kan belum berpengalaman. Mereka belum ada militansi bahkan belum punya ideologi, tapi jika mereka dilibatkan sosialisasi, jika mereka di edukasi tentang Pak Jokowi tentu mereka exciting dan senang sekali,” kata Elvi saat bertemu remaja Milenial di Cempaka Putih, Jakarta, Kamis (4/4).
Elvi bersama timnya telah mempersiapkan puluhan remaja Milenial untuk melakukan sosialisasi pemenangan Jokowi-Ma’ruf Amin maupun sosialisasi programnya jika terpilih sebagai Anggota DPRD DKI Jakarta.
Menurut dia, para milenial yang ikut dalam kegiatan tersebut dibekali pendidikan politik seperti kampanye program dan kesuksesan pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla yang akan dilanjutkan Jokowi-Ma’ruf Amin. Milenial, kata dia, juga digunakan melawan hoaks yang banyak menyerang Jokowi.
“Mereka akan membantu saya dan Pak Jokowi-Amin menyebarkan kampanye positif keberhasilan kerja pemerintahan Pak Jokowi selama ini. Kami percaya pada Milenial karena mereka melek terhadap akses informasi dan teknologi,” ujarnya.
Elvi berencana menghidupkan Karang Taruna di kelurahan maupun kecamatan se-DKI Jakarta. Menurut dia, Karang Taruna bisa menjadi sarana bagi kaum Milenial untuk bersuara dan berkreasi.
“Saya itu ingin agar kaum Milenial punya cerita untuk masa depan. Nanti mereka sudah punya CV politik misalnya pernah membantu pemenangan saya atau pemenangan Pak Jokowi. Kondisi itu membuka pintu bagi mereka ke depan,” ujarnya.
Salah satu relawan Milenial yang terlibat kampanye kreatif bersama Elvi Diana adalah Budi Setiawan. Milenial yang terlibat nanti, kata dia, akan menggelar sosialisasi dari pintu ke pintu hingga mengirimkan pesan-pesan kreatif kepada warga lewat paket maupun merchandise.
“Jadi kami merasa senang dilibatkan secara langsung. Dengan begini kami tidak bisa cuek terhadap politik,” ujar Agus.
