Pemuda Aswaja: Kata Kafir Merupakan Ujaran Kebencian & Layak Dihapus

Kata kafir sangat berbahaya dan merupakan ujaran kebencian serta memunculkan diskriminasi dalam berbangsa dan bernegara.

Demikian dikatakan Koordinator Pemuda Aswaja Nur Khalim dalam pernyataan kepada suaranasional, Ahad (3/3/2019).

Menurut Nur Khalim, ulama kontemporer Yusuf Qardhawy juga tidak menggunakan istilah kafir untuk warga negara nonmuslim. “Di Arab Saudi yang non muslim bukan kafir tapi ghoiru muslimin,” jelss Nur Khalim.

Kata Nur Khalim, keputusan Munas NU yang tidak menggunakan kata kafir untuk warga nonmuslim menunjukkan nasionalisme yang sangat tinggi.

Baca juga:  Jenderal Gatot Nurmantyo Bakal Diusung PPP di Pilgub Jateng 2018?

“NU ingin membangun Bangsa Indonesia tanpa diskriminasi. Keputusan yang sangat progresif,” ungkap Nur Khalim.

Nur Khalim mengatakan, yang menolak keputusan hasil Munas NU sudah terlihat tidak suka dengan NU. “Bisa dilihat siapa saja yang tidak suka NU. Mengaku-ngaku NU tapi aslinya benci sekali ke NU,” pungkas Nur Khalim.