Jika Tergugat Punya Surat Pernyataan yang Sama Aslinya, Berarti ?

Sidang kasus atau perkara perdata penyerobotan tanah dan bangunan milik Mustopo cs sang pengayuh becak warga jalan Sunan Ampel RT.01 RW.13 Kelurahan Babat, Kecamatan Babat, Kabupaten Lamongan yang diduga dilakukan oleh oknum PNS Disan (56) profesi PNS pejabat Pengawas dan istrinya Sri Hartutik (57) profesi PNS Tenaga Pendidik (Guru) menemui babak baru.

Riyanto,SH,MH LBH dan atau Posbakum (Pos Bantuan Hukum) melalui Subari,SH menuturkan bahwa sidang perkara kasus dugaan penyerobotan tanah dan bangunan kembali digelar dengan agenda penyerahan alat bukti surat dari pihak penggugat (Mustopo cs) dan tergugat (Disan cs) di ruang Cakra Pengadilan Negeri (PN) Lamongan.

“Kami sebagai PH (Penasehat Hukum) dari penggugat pada agenda sidang yang digelar pada hari Rabu (06/02/2019) kemarin menyerahkan 15 (lima belas) alat bukti, sedangkan pihak tergugat menyerahkan 5 (lima) alat bukti kepada majelis hakim pemeriksa perkara,” kata Subari,Sy kepada awak media Radarbangsa. Minggu (10/02/2019) pagi.

Baca juga:  Selamat, Presiden Jokowi Punya Cucu Kelima dari Kahiyang Ayu dan Bobby Nasution

Namun, kata Subari, kami sempat terkejut dan merasa aneh dengan salah satu alat bukti yang diserahkan oleh PH tergugat kepada majelis hakim. Karena mereka juga telah menyerahkan Surat Pernyataan asli yang sama persis dengan milik penggugat yakni tertanggal 21 Juni 1977 berisikan pernyataan Jual Beli antara Sakur al P Susanto almarhum (diduga satu nama Trimo P Susanto) dengan Mustiah almarhumah.

“Meski demikian yang menjadi jagal dan aneh, dalam rekovensinya (gugatan balik) tergugat meragukan keaslian dan keabsahan Surat Pernyataan (dengan lembar kertas segel) tertanggal 21 Juni 1977,”ungkap pria kelahiran Magetan.

Pihak tergugat, lanjut Subari, menyatakan bahwa hal itu merupakan hasil rekayasa penggugat dan mereka menganggap tidak masuk akal dan cenderung mengada-ada.

Baca juga:  Saat Razia, Ditemukan Beberapa Pasangan Pelajar SMA di Balikpapan Tengah dan Kondom

“Jika Surat Pernyataan yang asli itu hanya ada satu, kemudian kembali muncul dengan surat yang berbeda. Mereka baru bisa mengatakan bahwa salah satunya hasil rekayasa dan patut diragukan,”terangnya.

“Dengan pihak tergugat memiliki asli Surat Pernyataan sebagai penjual atas nama Sakur al P Susanto almarhum (diduga satu nama Trimo P Susanto) dan penggugat juga memiliki asli Surat Pernyataan sebagai pembeli atas nama Mustiah almarhumah, maka kami sebagai PH penggugat yakin akan memenangkan di agenda sidang yang akan digelar pada hari Rabu (13/02/2019) minggu depan,” tandasnya. (Rinto Caem)