Pertumbuhan Ekonomi 5,17% & Minta Rakyat tak Kufur Nikmat, Pengamat: Jokowi Pakai Dalil Agama untuk Mengelabuhi Rakyat

Presiden Joko Widodo (Jokowi) memakai dalil agama untuk mengelabuhi rakyat seperti permintaan kepada rakyat tidak kufur nikmat atas pertumbuhan ekonomi mencapai 5,17 persen.

Demikian dikatakan pengamat politik Muhammad Huda dalam pernyataan kepada suaranasional, Jumat (8/1/2019). “Padahal saat kampanye dengan bahasa yang sangat bombastis Jokowi mengatakan, sangat mudah membawa Indonesia dengan pertumbuhan ekonomi 7 persen,” ungkapnya.

Kata Huda, saat ini, rakyat menagih janji Jokowi yang menargetkan pertumbuhan ekonomi 7 persen. “Ketika rakyat menagih janji diminta untuk tidak kufur nikmat,” ungkapnya.

Huda mengatakan, Jokowi akan menggunakan narasi agama dan memanfaatkan tokoh agama untuk meredam protes dari rakyat. “Ceramah agama diisi ustadz atau ulama yang pro pemerintah yang meminta rakyat untuk bersabar. Bahwa bersabar merupakan bagian dari jihad,” ungkap Huda.

Kata Huda, jika rakyat protes maka akan dianggap kelompok radikal dan melawan negara. “Padahal di era demokrasi protes adalah sah dan dijamin undang-undang,” papar Huda.

Sebelumnya, Jokowi meminta rakyat Indonesia tidak kufur nikmat atas pertumbuhan ekonomi yang sudah mencapai 5,17 persen.

“Kita jangan kufur nikmat, kalau diberi kenikmatan pertumbuhan ekonomi yang di atas 5 persen, Alhamdulillah, disyukuri,” kata Jokowi usai menghadiri Perayaan Imlek Nasional di JIExpo, Kemayoran, Jakarta, Kamis, (7/2/2019).

Menurut Jokowi, hal lumrah jika pemerintah bersyukur atas capaian ini. Angka 5,17 persen yang Indonesia raih itu, kata dia, jauh lebih baik ketimbang negara-negara lain di lingkup G20. “Patut kami syukuri, Alhamdulillah, 5,17 persen itu sebuah angka yang baik kalau dibandingkan negara-negara lain yang G20.”

Selain pertumbuhan ekonomi yang di atas 5 persen itu, Jokowi senang lantaran pemerintah mampu menekan angka inflasi di angka 3,13 persen. Terlebih kondisi ekonomi dunia masih belum membaik. “Ini juga inflasi yang rendah, patut kami syukuri,” kata dia.