Janji Angkat Perangkat Desa Jadi PNS, Politik Jokowi Jelang Pemilu

Joko Widodo (Jokowi) ingin meraih simpati jelang pemilihan presiden (Pilpres) 2019 dengan menjanjikan perangkat desa menjadi pegawai negeri sipil negeri (PNS).

“Menjanjikan perangkat desa jadi PNS itu politik Jokowi jelang pemilu agar mendapat simpati,” kata pengamat politik Achsin Ibnu Maksum kepada suaranasional, Selasa (15/1/2019).

Menurut Achsin, Jokowi sengaja mengumpulkan perangkat desa untuk mendapatkan suara. “Memanfaatkan perangkat desa untuk mendapatkan suara,” jelas Achsin.

Kata Achsin, anggaran negara untuk PNS perangkat desa akan menjadi persoalan selanjutnya. “Anggaran negara makin membengkak dengan adanya PNS untuk perangkat desa. Setelah pemerintahan Jokowi tidak berkuasa, pemerintah baru akan mempunyai dampaknya,” kata Achsin.

Baca juga:  Bawaslu Jabar tak Temukan 3 Emak-Emak Melanggar & Polisi Jerat UU ITE, Hati-Hati di Bawah Rezim Banal Jokowi

Menurut Achsin, Jokowi hanya menjalankan politik jangka pendek dengan menjanjikan mengangkat perangkat desa menjadi PNS. “Ini untuk Pilpres 2019,” pungkas Achsin.

Jokowi mengatakan, pemerintah Indonesia telah memutuskan semua perangkat desa di Indonesia akan mendapatkan penghasilan setara dengan ASN (Aparatur Sipil Negara) Golongan 2/a dan dapat fasilitas Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS).

“Saya sudah perintahkan paling lama dua minggu setelah hari ini. Jadi bapak, ibu, dan saudara-saudara sekalian, ditunggu dua minggu nanti akan segera kita keluarkan revisi PP-nya, sehingga segera bisa dilaksanakan dari perintah PP yang ada,” kata Jokowi saat menemui ribuan perangkat desa dari berbagai daerah Indonesia yang tergabung dalam Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI) di Istora Kompleks GBK Jakarta sebagaimana dilansir Setkab.go.id, Senin (14/1).

Baca juga:  Buzzer Istana Ikut Serang Dokter & IDI saat Corona